Komparatif.ID— Penyebab manusia ingkar karena tergoda bujukan iblis. Ternyata di mata iblis, manusia ingkar sungguh tidak memiliki nilai. Dalam pandangan iblis, manusia ingkar bahkan tak layak disebut manusia.
Manusia dibagi menjadi tiga golongan. Pertama, manusia tidak taat kepada Allah. Kedua, manusia taat kepada Allah. Di dalam hidupnya selalu menjunjung aturan Allah. Ketiga, manusia yang terkadang taat dan terkadang tidak taat.
Manusia golongan pertama, merupakan manusia yang selama hidupnya tidak pernah mengerjakan suruhan Allah. Baginya hidup hanyalah soal harta, tahta, dan syahwat. Meskipun hidup miskin, manusia golongan ini tetap tidak tahu diri. Bila dinasihati akan melawan. Bila dihukum akan berteriak dizalimi.
Bila ia kuat dan hidup makmur, sehari-hari selalu melakukan angkara murka. Mengadu domba, memfitnah, menipu, dan lain-lain.
Manusia golongan pertama, bila ianya muslim, sesekali terbersit rasa bersalah. Sesekali ia ingin bertaubat. Tapi selalu saja menunda taubatnya, dengan harapan bahwa besok matahari pasti akan terbit kembali.
Tak ada sisi kebaikan selama hidupnya. Semuanya buruk, semuanya cela.
Orang-orang golongan pertama ini, iblis melihatnya dengan perasaan iba, masygul. Sembari menggoda dan terus mengompori berbuat angkara, iblis mencela manusia yang demikian.
“Aku ini hanya tidak mau sujud kepada Adam atas perintah Allah. Gara-gara itu aku dilaknat dan diusir dari surga, serta ditetapkan masuk neraka.
Maka bagaimanakah kamu hai manusia durhaka. Suruhan Allah tidak kamu kerjakan, dan larangannya terus-menerus kamu langgar.
Baca juga: Mengapa Merak dan Ular Diusir dari Surga?
Aku sebagai iblis, bila ingat akan dosaku, dan terkadang ingin taubat. Tetapi kamu hai manusia yang durhaka, tidak pernah kamu ingat kepada Allah dan tidak merasa berdosa. Ah! Kalau begitu kamu lebih jahat dari diriku.
Kamu tak perlu digoda lagi, cukup aku serahkan saja kepada hawa nafsumu yang selalu mengajak kepada kejahatan,” kata iblis setiap kali melihat manusia yang benar-benar tak tahu diri.
Orang-orang yang tidak memiliki integritas dalam pandangan iblis, akan ditinggalkan. Dalam pandangan iblis manusia seperti itu tidak perlu lagi digoda, karena sudah lebih jahat ketimbang iblis.
Manusia yang dalam pandangan iblis tidak memiliki integritas, cukup diintai saja dari jauh, jangan sampai mereka kembali menjadi orang baik.
Dalam pandangan iblis, manusia yang taat betul kepada Allah sangat dihargai. Diberi nilai plus, dan selalu dipantau siang dan malam. Pasukan iblis menyiapkan energi khusus untuk itu.
Orang-orang yang sangat taat, menjaga ibadahnya, menjaga kehalalan rezekinya, menjaga perilakunya supaya tidak menjadi angkara murka, setiap waktu bertasbih kepada Allah, membuat iblis jemu.
Iblis benar-benar jemu dan bosan. Akhirnya ditinggalkan karena tak ada ruang masuk bagi iblis untuk mengajak kepada kejahatan.
Golongan ketiga, manusia yang terkadang taat dan terkadang ingkar. Manusia golongan ini sangat unik. Kadang bila sedang melarat akan taat setaat-taatnya. Dan segera ingkar bila sudah terbebas dari kemelaratan.
Dalam golongan ini masuk kategori taat untuk sebagian dan ingkar untuk sebagian. Seseorang yang sangat murah hatinya, gemar membantu orang lain, tidak mau mencuri, tidak mau korupsi, tapi di sisi lain enggan menutup aurat, enggan salat, enggan menghadiri majelis ilmu.
Atau manusia yang bila susah meninggalkan perintah Allah, dan baru kembali taat bila Allah melimpahkan rezeki kepadanya.
Bagaimana pandangan iblis untuk golongan ketiga ini? iblis sangat tertantang. Iblis menyusun rapat khusus untuk menaklukkan manusia tipikal golongan tig aini. Ibnu Jauzi meriwayatkan bahwa:
… dari Al-Hasan bahwasanya ia berkata: Apabila setan melihat kepadamu, dan dilihatnya engkau dalam keadaan tidak taat kepada Allah, maka ia meratapi engkau. Apabila ia melihat engkau tetap berada dalam taat kepada Allah, berpalinglah ia dari padamu dan ditinggalkannya engkau. Dan apabila ia melihat kamu, terkadang begini dan terkakang begitu, niscaya timbullah tamaknya terhadap kamu.
Iblis lemah terhadap orang-orang yang taat. Karena orang taat merupakan manusia kuat di hadapan iblis. Mereka tak punya daya upaya selain menjauh. Karena iblis hanya bisa membisikkan, tidak dapat memaksa. Di hadapan orang-orang ikhlas, iblis kehilangan kehebatannya.
Orang-orang ikhlas di dalam ketaatan bisa datang dari kalangan manapun. Apakah ia miskin, ataukah ia kaya, tau pula dia dari kalangan biasa saja. manusia-manusia yang ikhlas dan taat karena Allah benar-benar tak kuasa diganggu oleh iblis.
Dalam pandangan iblis yang serba ekonomis, ketimbang menghabiskan waktu melakukan hal sia-sia, lebih baik fokus kepada golongan ketiga.
Disadur dari buku Godaan Syetan yang ditulis oleh MD. Ali Alhamidy. Diterbitkan Al-Ma’arif Bandung.