Komparatif.ID, Bireuen—Mus (36) warga Gampong Batee Timoh, Kecamatan Jeumpa, Bireuen, pada Selasa (8/4/2025) pukul 03.40 WIB, ditangkap Satgas NIC di jalan raya Banda Aceh-Medan, Pandrah, Bireuen.
Baca: Mengapa Orang Aceh Banyak Dalam Bisnis Narkoba?
Mus merupakan kurir sabu-sabu jaringan internasional Malaysia-Indonesia, yang saat ditangkap sedang mengangkut 192 kilogram sabu-sabu yang dimasukkan ke dalam 10 karung. Sabu-sabu tersebut dibungkus dalam kemasan kemasan teh China Guanyinwang dan juga karung berlogo French 1881.
Demikian disampaikan Dirtipidnarkoba Bareskrim Brigjen Eko Hadi Santoso, Senin (14/4/2025).
Eko menjelaskan, petani asal Batee Timoh tersebut sempat kejar-kejaran dengan petugas, hingga Honda City bernopol BL-1339-VZ yang ia kendarai bertabrakan dengan satu unit truk di kawasan Pandrah, pada dinihari.
Informasi tentang akan masuknya ratusan kilogram sabu-sabu dari Malaysia, diterima aparat hukum pada awal April 2025. Petugas melakukan pemantauan laut bersama dengan Bea Cukai.
Setelah melakukan pendalaman informasi, aparat mendapatkan informasi akurat bahwa sabu telah diberangkatkan ke Aceh melalui perairan Selat Malaka pada Minggu (6/4/2025) menggunakan satu unit boat.
Polisi membagi dua tim. Tim laut yang melibatkan Bea Cukai, dan tim darat yang melakukan profiling jaringan mafia sabu-sabu tersebut.
Pada Selasa (8/4/2025) sekitar pukul 02.20 dinihari, sabu-sabu tersebut telah didaratkan di pantai Pandrah, dan paket narkoba itu telah diserahkan kepada kurir darat.
Polisi membututi satu unit Honda City yang diduga dijadikan kendaraan pengangkut narkoba tersebut. Sedan tersebut itupun diburu.
Mus yang bertugas sebagai kurir menyadari bila dia telah dibuntuti. Petani Batee Timoh tersebut pun tancap gas dengan cara melawan arah. Tidak lama kemudian sedan itu menabrak satu unit truk, yang membuat bagian depan sedan ringsek parah. Pelarian Mus pun gagal.
Mus diringkus dan kemudian diangkut ke Bareskrim Mabes Polri guna penyelidikan lebih lanjut.
