
Komparatif.ID, Jakarta— Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh karena hingga saat ini masih ada sejumlah wilayah yang gelap gulita akibat jaringan kelistrikan yang belum pulih sepenuhnya.
Bahlil mengatakan proses perbaikan masih menemui banyak kendala di lapangan. Ia mengakui kondisi kerusakan infrastruktur listrik di Aceh tergolong berat sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk kembali beroperasi normal.
“Saya yakin dan percaya bahwa pasti masih banyak kekurangan. Pasti masih terjadi hal-hal yang tidak pernah kita perkirakan terjadi di lapangan. Karena itu, sebagai pemerintah juga ikut prihatin yang sedalam-dalamnya, dan kalau ada yang memang belum maksimal kami memberikan pelayanan, kami memohon maaf,” ujarnya, Selasa (9/12/2025).
Bahlil menambahkan pemerintah akan berupaya maksimal untuk mempercepat pemulihan sistem kelistrikan tersebut. Ia menyebut seluruh sumber daya negara dapat dilibatkan untuk mempercepat proses tersebut.
Baca juga: Listrik di Aceh Menyala 100%, Prabowo Terima Laporan Asbun dari Bahlil
“Kami pemerintah akan secara totalitas mempergunakan semua sumber-sumber kekuatan negara dalam rangka percepatan pemulihan di sektor energi yang ada khususnya di Provinsi Aceh,” katanya.
Senada dengan Bahlil, Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Aceh. Ia menjelaskan tingkat kerusakan jaringan di wilayah tersebut cukup parah sehingga pemulihan tidak dapat dilakukan dalam waktu cepat.
“Untuk itu, saya memahami betul kekecewaan dan kesulitan masyarakat. Tidak ada alasan apa pun yang bisa menghapus ketidaknyamanan ini. Sekali lagi saya mohon maaf dan memastikan bahwa kami, tim, terus bekerja penuh untuk bagaimana memulihkan sistem kelistrikan di Aceh,” ujar Darmawan.
Darmawan menjelaskan bahwa pemulihan dilakukan secara bertahap. Saat ini sebagian wilayah yang sudah tersambung kembali masih menghadapi keterbatasan daya.
“Kami juga sekali lagi mohon maaf sedalam-dalamnya, Banda Aceh masih mengalami pemadaman bergilir, di mana masih ada kekurangan pasokan sebesar 40 Megawatt,” ujarnya.











