
Komparatif.ID, Bireuen— APSI Aceh—Asosiasi Pengacara Syariah DPW Aceh, Sabtu (13/12/2025) mengantar bantuan pangan untuk korban banjir di Gampong Teupin Mane, Juli, Bireuen. bantuan yang sama juga diantar ke salah satu lembaga pendidikan agama Islam di Samalanga, Bireuen.
Ketua APSI Aceh Bahrul Ulum, berangkat ke Bireuen bersama timnya yang merupakan pengurus APSI Aceh. Mereka yang berangkat pagi dari Banda Aceh, tiba di Bireuen pada pukul 13.30 WIB.
Setelah membangun komunikasi dengan Pemred Komparatif.ID, Muhajir Juli, yang sedang mengungsi ke Bireuen—karena di Banda Aceh listrik menyalanya tak menentu—rombongan Pengacara Syariah tersebut bergerak ke arah selatan Kota Bireuen. jaraknya dari pusat kota ke lokasi bencana 11 kilometer.
Tiba di Masjid Baitul Huda, perjalanan menuju Teupin Mane tidak mungkin dilanjutkan. Jembatan yang menghubungkan Bireuen dengan Aceh Tengah putus diterjang banjir.
Saat Bahrul Ulum tiba, pasukan TNI dan Kementerian PUPR sedang melakukan pemasangan jembatan bailey. Jasa angkut melalui kabel telah dibongkar.
Baca juga: RT-2B Bireuen Sediakan Penyebrangan Gratis untuk Bantuan di Kuta Blang
Keuchik Teupin Mane Abdul Jalil, menyeberangi sungai menggunakan boat darurat yang beroperasi. Boat tersebut lebih tepat disebut getek, karena menggunakan sling baja yang dipasang menggantung di atas badan sungai.
Bantuan yang diberikan untuk korban dan warga terdampak di Teupin Mane berupa beras, mie instan, susu kental manis, susu bayi, air mineral, biscuit, pembalut wanita, dan kopi sachet.
Bahrul Ulum mengatakan kepada Keuchik Abdul Jalil bantuan yang mereka bawa merupakan bentuk kepedulian pihaknya kepada warga Bireuen yang menjadi korban banjir.
Abdul Jalil mengucapkan terima kasih atas bantuan yang ditujukan kepada warga desa yang ia pimpin.
“Saya mewakili warga mengucapkan terima kasih kepada Pak Bahrul Ulum dan teman-teman APSI Aceh yang telah memilih kami sebagai sasaran distribusi bantuan,” kata Abdul Jalil kepada Komparatif.ID.
Teupin Mane merupakan salah satu desa di Mukim Juli Selatan, Kecamatan Juli, Bireuen, yang mengalami kerusakan sangat parah akibat hantaman banjir dan tanah longsor.
Puluhan rumah warga di tiga dusun, jatuh ke sungai, satu meunasah rontok dan dibawa arus air, serta satu sekolah SD juga jatuh ke dalam sungai.
Sejumlah rumah warga juga rusak akibat ada bagian yang hancur, serta rumah-rumah yang kini dalam posisi rentan karena kini berada di tepi sungai.











