Antara Aceh Singkil & Singkil Manado

Singkil
DAS Tondano yang membentang di sepanjang Kecamatan Singkil, Kota Manado. Foto: tribunmanado.co.id

Komparatif.ID, Banda Aceh– Kecamatan Singkil di Kota Manado, Sulawesi Utara telah lama ada. Demikian juga Kecamatan Singkil yang berada di Aceh Singkil. Terpaut jarak yang sangat jauh, tapi kedua daerah ini memiliki nama yang sama.

Dirunut dari sejarah, Singkil di Aceh bukan sekadar nama kecamatan sekaligus kabupaten. Tapi sebuah peradaban besar di masa lalu tatkala Aceh Darussalam masih merupakan sebuah kesultanan agung di Tanah Melayu.

Sejumlah ahli mengatakan akar kata Singkil di Aceh yaitu sekel yang berarti mau. Dalam ejaan lama daerah itu disebut Singkel. Sebagai sebuah kerajaan, wilayah tersebut telah berdiri setidaknya sejak abad XV.

Baca: Orang Singkil Bukan Pencuri Budaya Minang

Orang Singkel disebut punya hubungan dengan Batak Pakpak, Batak Karo, Batak Alas, Batak Kluet, Gayo, Batak Toba, dan sedikit sisanya adalah marga yang berasal dari suku Aceh dan Minangkabau.

Adapun marga-marga di Singkel adalah: Kombih, Ramin, Buluara, Palis, Kembang, Bako, Pokan, Limbong, Bakhat, Siketang. Juga aada marga Malayu dan Goci yang merupakan asimilasi beberapa marga di Singkel dengan keturunan Minangkabau.

Nun di Manado, Sulawesi Utara, terdapat sebuah kecamatan yang bernama Singkil. Dilansir oleh potretmanado.com, kecamatan tersebut erletak di antara wilayah Mapanget, Tuminting dan Wenang. Kecamatan tersebut merupakan salah satu tempat yang masih heterogen di Manado, karena di situ berdiam berbagai etnis dari Sulawesi Utara.

Baca: Admi, Tionghoa yang Merawat Jejak Rempah Bandar Singkel Lama

Asal usul kata dibentuk dari kata Sangihe; singki (pindah/menyingkir). Di masa lampau penduduk Kerajaan Bowontehu (Manado Lama) menyingkir ke daratan Wanua Wenang-Minahasa (Madano Baru). Mereka pindah karena mengalami krisis air di tempat asalnya. Mereka saat itu juga diserang penyakit serta tanaman pangannya gagal panen karena diserang monyet liar.

Ada juga yang menyebut bila tempat itu berasal dari kata siki (bahasa Bantik) yang berarti seberang.  Atau menyeberang sungai dengan menggunakan sasiki (rakit) yang diikatkan pada tambang yang dibentangkan dari kiri ke kanan. Dalam bahasa Aceh disebut getek.

Artikel Sebelumnya10 Penulis Aceh Pembicara Bincang Novelis 2023
Artikel SelanjutnyaTari Singkil; Lenggok Putri Kipas Maranao

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here