Amerika Serikat Akan Latih Warga Ukraina Gunakan Artileri Howitzer

Amerika Serikat akan melatih warga Ukraina pengunaan artileri Howitzer. Foto: Reuters.
Amerika Serikat akan melatih warga Ukraina pengunaan artileri Howitzer. Foto: Reuters.

Komparatif.ID, Washington DC—Pemerintah Amerika Serikat merencanakan melatih warga Ukraina dalam mengoperasikan artileri howitzer. Demikian disampaikan oleh seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan AS, Senin (18/4/2022).

Pernyataan pejabat senior tersebut memperkuat pengumuman Presiden Joe Biden yang mengumumkan tambahan $800 juta bantuan militer ke Ukraina, memperluas bantuan untuk memasukkan artileri berat menjelang serangan Rusia yang lebih luas yang diperkirakan akan terjadi di Ukraina timur.

Hingga saat ini Amerika Serikat telah empat kali mengirimkan bantuan militer dalam empat kali penerbangan ke Ukraina.

Pejabat senior yang minta identitasnya dianonimkan, menyebutkan pelatihan tersebut akan digelar di luar Ukraina.

“Amerika Serikat berencana untuk mengajar pelatih Ukraina tentang cara menggunakan beberapa senjata baru seperti howitzer dan radar dan kemudian pelatih untuk menginstruksikan rekan-rekan mereka di Ukraina,” ujar pejabat tersebut.

Sebelumnya, tambah sang perwira, Amerika Serikat telah memberikan pelatihan kepada tentara Ukraina tentang cara penggunaan drone Switchblade.

Ukraina mengatakan serangan rudal Rusia menewaskan tujuh orang di Lviv pada hari Senin (18/4/2022) korban sipil pertama di kota barat, dan komandan pasukan Ukraina yang bertahan di pelabuhan tenggara Mariupol yang hancur.

Tampaknya Rusia membidik sasaran militer di Lviv dan ibu kota Kyiv di utara, kata pejabat pertahanan AS.

Mariupol masih diperebutkan karena Rusia tampaknya telah mengirim bala bantuan ke Ukraina dalam beberapa hari terakhir.

“Penilaian kami adalah Mariupol masih diperebutkan … (itu) tetap di bawah ancaman dari udara tetapi baik dari serangan rudal maupun bom dari udara tetapi bahkan tentu saja artileri,” kata pejabat itu.
Pejabat itu mengatakan ada sekitar 76 kelompok taktis batalyon Rusia di selatan dan timur Ukraina, meningkat sekitar 11 dalam beberapa hari terakhir.

Selama akhir pekan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem anti-pesawatnya di wilayah Odesa menembak jatuh sebuah pesawat angkut Ukraina yang mengirimkan senjata yang dipasok oleh pemerintah Barat.

Pejabat itu mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki informasi yang menunjukkan bahwa itu benar.
Tidak ada indikasi bahwa Rusia melakukan upaya apa pun untuk memulihkan kapal perang Moskva, kapal utama armada Laut Hitamnya, yang tenggelam pada hari Kamis, kata pejabat AS itu.

Reuters

Artikel SebelumnyaAngkut Solar Tanpa Dokumen, Satu Unit Truk Tanki Ditangkap Polres Ajay
Artikel SelanjutnyaPresiden Ukraina Serahkan Kuisioner Syarat Bergabung dengan Uni Eropa
admin
Admin Komparatif.ID

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here