
Komparatif.ID, Takengon— Aceh Tengah dinyatakan terisolasi total setelah seluruh akses darat menuju Takengon putus akibat longsor yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mengonfirmasi kondisi itu dan memastikan bahwa tidak ada jalur darat yang dapat dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.
Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, menyampaikan dampak bencana longsor sangat parah dan menghambat mobilitas masyarakat serta bantuan dari luar daerah. Menurutnya, kondisi Takengon saat ini seperti terkurung karena seluruh jalur akses tertimbun material longsor.
“Takengon saat ini terkurung atau terisolasi karena sudah tidak dapat ditembus dengan kendaraan melalui jalur darat,” ujar Haili Yoga melansir RRI pada Rabu (26/11/2025) malam.
Dalam keterangannya, Haili juga menyebutkan sembilan warga meninggal dunia akibat longsor di empat lokasi berbeda. Mereka masing-masing berasal dari Kampung Paya Tumpi sebanyak tiga orang, Kampung Daling tiga orang, Kampung Kelopak Mata dua orang, dan satu orang di kawasan wisata Natural Park, Kampung Tami Dalam.
Baca juga: Badai Siklon Tropis Senyar Landa Aceh dan Sumatera
“Semua korban di lokasi tersebut sudah meninggal dunia. Tapi yang miris, ada dua lagi yang belum bisa kami evakuasi karena kekurangan alat. Alat yang kami butuhkan adalah loader dan eskavator. Ini sangat kami butuhkan untuk Kabupaten Aceh Tengah,” ungkapnya.
Selain korban jiwa, longsor juga memutus seluruh akses utama menuju Aceh Tengah. Jalur Bireuen-Takengon tertutup longsor, begitu juga rute Bener Meriah menuju Gunung Salak Aceh Utara.
Akses Takengon-Blang Kejeren juga tidak bisa dilewati akibat longsor di kawasan Isak. Longsor juga terjadi di jalur Takengon menuju Nagan Raya tepatnya di Paya Kolak dan Genting.
Bahkan akses Takengon-Pidie turut lumpuh karena tumpukan material di kawasan Pameu, Kabupaten Aceh Tengah.
“Semuanya sudah tidak dapat dilalui lagi oleh roda dua maupun roda empat. Sehingga daerah Aceh Tengah hari ini benar-benar terkurung,” kata Wakil Bupati Muchsin Hasan.
Aceh Tengah Darurat Bencana
Tercatat sebanyak 28 titik lokasi pengungsian telah dibuka di wilayah Aceh Tengah. Lebih dari seribu warga kini bertahan di sekolah dan meunasah sambil menunggu bantuan.
Sejumlah kebun cabai masyarakat yang memasuki masa panen juga rusak disapu banjir dan longsor. Selain itu, aliran listrik dan jaringan telekomunikasi ikut terputus sehingga menyulitkan proses koordinasi penanganan bencana.
Bupati Haili Yoga telah menandatangani status darurat bencana dan meminta perhatian khusus dari Pemerintah Aceh untuk percepatan bantuan penanganan.
“Hasil monitor kami ke lapangan atau ke titik longsor, tanah masih bergerak,” tambahnya.











