
Komparatif.ID, Banda Aceh— Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Almunia Kamal menyebut penyelenggaran Aceh Ramadhan Festival 2025 akan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Serambi Mekkah.
“Ini membuktikan Aceh semakin diakui sebagai destinasi unggulan berbasis budaya dan religi. Festival ini telah menjadi agenda tahunan yang dinanti oleh masyarakat nasional dan diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan ke Aceh,” ujar Almuniza pada pembukaan Aceh Ramadhan Festival 2025 di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Rabu (12/3/2025).
Almuniza menyebut event yang telah memasuki tahun ketujuh itu akan dimeriahkan berbagai pihak, termasuk jajaran pemerintah daerah, pelaku industri kreatif, serta masyarakat luas.
Almuniza Kamal menjelaskan Aceh Ramadhan Festival 2025 kembali terpilih sebagai bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN) Camp 2025, kalender event nasional yang disusun oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.
Selain itu, ia menjelaskan Bank Indonesia turut mendukung acara ini dengan menyelenggarakan lomba dan pameran kaligrafi, serta program penyalinan Mushaf Baiturrahman, yang nantinya akan diserahkan langsung oleh Gubernur Aceh Muzakir Manaf kepada Masjid Raya Baiturrahman pada pertengahan Ramadan nanti.
Sementara itu, Bank Aceh Syariah memberikan dukungan untuk 50 tenan UMKM dan pelaku Ekonomi Kreatif, guna meningkatkan daya saing produk lokal Aceh.
Tidak ketinggalan, Pertamina juga turut serta dalam festival ini dengan menggelar Khanduri Kanji selama enam hari. Masyarakat yang ingin menikmati kanji rumbi khas Aceh dapat menyantapnya secara gratis di Masjid Raya Baiturrahman.
Baca juga: Gubernur Buka Aceh Ramadhan Festival 2025
“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi dari berbagai pihak sangat diperlukan agar manfaat dari acara ini bisa dirasakan secara luas oleh masyarakat Aceh,” tambah Kadisbudpar.
Almuniza mengatakan Aceh Ramadhan Festival 2025 hadir di tengah meningkatnya angka kunjungan wisatawan ke Aceh. Berdasarkan data, jumlah wisatawan yang datang ke Aceh terus melonjak drastis pascapandemi.
“Dan kita patut bersyukur, angka kunjungan wisata di Aceh terus meningkat setelah pandemi. Tahun 2022 tercatat 6,9 juta wisatawan yang berkunjung ke aceh. Meningkat lagi 8,9 juta pada tahun 2023 dan menjadi 12,9 juta pada 2024,” bebernya.
Menurut Almuniza, peningkatan ini bukan terjadi begitu saja. Aceh terus menggelar berbagai event besar, seperti Pekan Kebudayaan Aceh ke-8 dan PON 2024, yang sukses menarik perhatian wisatawan nasional maupun internasional.
“Ini bukti Aceh semakin menarik untuk dikunjungi. Dengan keunikan budaya Islam yang kuat, kita optimis Aceh akan menjadi destinasi wisata halal yang berdaya saing global,” jelasnya.
Melihat keberhasilan Aceh Ramadhan Festival yang sudah berjalan selama tujuh tahun, Almuniza optimis festival ini dapat naik kelas menjadi event bertaraf internasional.
“Saat ini, lomba-lomba seperti kaligrafi masih berskala nasional. Ke depan, kita ingin mengundang negara-negara Islam, terutama dari Timur Tengah, untuk ikut serta dalam kompetisi ini,” ungkapnya.
Sebagai langkah konkret dalam memperkuat ekosistem kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif, Pemerintah Aceh juga meluncurkan Khazanah Piasan Nanggroe 2025, yaitu kalender event budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif sepanjang tahun.
“Tahun ini, ada 42 event unggulan yang tersebar di berbagai kabupaten/kota. Kami mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk berpartisipasi dan menikmati rangkaian acara ini,” tutup Almuniza.