SMK BLUD, Bukan Sekolah Kejuruan Biasa

SMK BLUD
Kepala SMK Negeri 1 Jeunib Feri Irawan sedang memantau praktikum siswa sekolah yang kini berstatus SMK BLUD . Foto: HO for Komparatif.ID

SMK BLUD, demikianlah singkatan dari Sekolah Menengah Kejuruan Badan Layanan Umum Daerah. Di Aceh jumlah SMK BLUD sebanyak 68 unit; terbanyak di Indonesia.

Lalu apa yang ingin dicapai dengan lahirnya SMK BLUD? Pemerintah ingin mengembalikan SMK ke ruh asalnya; sekolah yang tidak sekadar menyelanggarakan pendidikan, tapi sekaligus melahirkan karya melalui produk-produk hasil kreasi siswa kejuruan di bawah arahan para pengajar.

Pemerintah Aceh melalui UPTD PTKK Dinas Pendidikan sudah sejak beberapa waktu lalu mendorong supaya sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di Aceh membentuk BLUD. Kehadiran status BLUD agar karya siswa dapat diperjualbelikan kepada konsumen. Keputusan itu dibuat setelah mengevaluasi ternyata sangat banyak karya siswa SMK di Aceh  yang layak jual, bahkan perlu dipatenkan.

Baca juga: Ribuan Sekolah Dibakar di Aceh Pada masa Konflik

Kehadiran BLUD di SMK bertujuan supaya pihak sekolah mampu mengembangkan teaching factory secara mandiri.

Teaching factory merupakan metode pembelajaran praktik menggunakan alat praktik yang sama dengan alat produksi industri. Kesamaan jenis alat produksi memungkinkan SMK dan siswa memproduksi barang dan jasa yang sama dengan industri. Dengan demikian, produk yang dihasilkan para siswa tidak hanya sebatas hasil praktik saja. Tapi juga dapat dipasarkan dengan standar industri yang berlaku.

Upaya Dinas Pendidikan mentranformasikan sekolah kejuruan menjadi SMK BLUD dapat dikatakan sukses. 68 SMK negeri di Aceh berhasil menjadi SMK BLUD melalui program bernama “Teaching Factory” atau disingkat (TeFa). Keputusan itu diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Aceh Nomor 421.3/702/2023 tentang Penetapan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Aceh sebagai Badan Layanan Umum Daerah. SK Gubernur Aceh sekaligus penanda bahwa TeFA SMK BLUD di Aceh sudah berstandar industri.

SMK BLUD 1 Jeunib; Rumah Karya Siswa Kejuruan

Salah satu yang menjadi SMK BLUD di Aceh yaitu SMK Negeri 1 Jeunib, Kabupaten Bireuen.sebagai sekolah berbasis industri, SMK Negeri 1 Jeunib telah memiliki berbagai hasil produksi sesuai dengan program keahlian.

Dari delapan kompetensi keahlian yang diajarkan di SMK Negeri 1 Jeunib, seluruhnya memiliki hasil produksi. Bidang kompetensi Kendaraan Ringan menghasilkan layanan servis kendaraan, yang montir-montirnya merupakan siswa di sekolah tersebut, dan di bawah supervisi guru-guru teknik terkait.

Jurusan Teknik Permesinan memproduksi engsel bubut. Jurusan Tata Busana menghasilkan sprai dan jasa jahit baju pengantin. Jurusan Teknika Kapal Penangkap Ikan menghasilkan produk jaringan insang permukaan (gill net). Demikian juga jurusan lainnya, semuanya memiliki produk.

Sisi lainnya, dengan status SMK BLUD, hasil pedaapatan sekolah dari bisnisnya tidak perlu disetorkan ke kas daerah. BLUD menjadi payung hukum dalam pengelolaan keuangan SMK sehingga pengembangan TeFa selama ini mengalami kendala di SMK bisa teratasi.

Masih Butuh Dukungan SKPA

Hingga Februari 2023, jumlah SMK BLUD di Indonesia mencapai 180 sekolah. Dari data tersebut, Aceh menjadi provinsi terbanyak yang menerapkan tata kelola BLUD dengan jumlah 68 SMK. Selanjutnya Provinsi Jawa Timur sebanyak 20 SMK, DKI Jakarta 10 sekolah, Jogjakarta 3, Sulawesi Selatan sebanyak 19, Sumatera Barat 25 sekolah, Jawa Barat 35 sekolah.

Untuk mendorong SMK BLUD Aceh agar lebih maju dan berdaya, Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) harus turut andil memajukan sekolah. Salah satu peran dalam membantu memajukan sekolah adalah dengan membeli produk yang dihasilkan oleh SMK.

Misalnya batik yang dihasilkan SMKN 1 Mesjid Raya, Dinas Pariwisata harus ikut membantu untuk promosinya. Pegawai di SKPA juga bisa didorong untuk memakai dan membeli produk batik hasil karya siswa SMK. Cara lain, pemerintah daerah mengajak endorsement ambassador supaya turut mempromosikan produk-produk SMK BLUD Aceh secara lebih luas.

Saya optimis dengan SMK BLUD proses pembelajaran TeFa dapat mendorong produktivitas baik siswa, guru, maupun sekolah secara keseluruhan karena saling berlomba menghadirkan produk dan layanan unggulan masing-masing sekolah.

Ditinjau dari sisi karakter, pembelajaran melalui TeFa diyakini mampu menumbuhkembangkan etos kerja serta karakter disiplin, tanggung jawab, jujur, kerja sama, dan kepemimpinan dari peserta didik.

Di sisi lain, TeFa juga dianggap mampu meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Dari sekadar membekali kompetensi (competency based training) menuju ke pembelajaran yang membekali kemampuan memproduksi barang dan jasa (production based training).

Peluang Menjadi Mitra PON XXI

Pekan Olah Raga Nasional (PON) XXI 2024 di depan mata. PON yang akan diselenggarakan di Aceh-Sumut diharapkan memberi dampak pada SMK BLUD Aceh. Tak hanya itu, dengan berlangsungnya acara tersebut juga dapat menjadi ajang promosi aneka ragam produk dan layanan jasa SMK BLUD Aceh.

Tentu ini menjadi kesempatan dan peluang untuk meng-exsplore produk dan layanan jasa dalam mendukung PON yang tentunya memberi efek pada peningkatan kompetensi dari para siswa.

Hadirnya PON XXI harus bisa memberikan manfaat bagi siswa dan lulusan SMK di Aceh umumnya dan SMK BLUD khususnya. Hal itu akan mendongkrak ekonomi Aceh dalam momentum pergelaran olahraga nasional ini, karena ribuan orang akan meramaikan PON mulai dari atlet, ofisial, wartawan, pejabat, hingga wisatawan yang akan menginap, membeli makanan dan minuman, dan lainnya.

Sebagai contoh, untuk kompetensi keahlian Usaha Perjalanan Wisata (UPW), SMK BLUD dapat bekerja sama dengan hotel dan pihak travel, supaya siswanya dapat menjadi guide atau pemandu bagi tamu yang akan datang di Aceh. Mereka akan merekomendasikan tempat-tempat wisata di Banda Aceh dan sekitarnya.

Lalu untuk jurusan Tata Boga, siswa akan memberikan food and bavarage service bagi pejabat dan atlet. Demikian juga halnya Jurusan Tata Busana, bisa mengambil order untuk bordir atau sablon t-shirt logo atau gambar maskot PON.

Sementara itu, Bersama SMK Pertanian, Teknologi, Bisnis Manajemen dan Multimedia di Aceh, Pemerintah Aceh melalui UPTD PTKK Dinas Pendidikan dapat memperkenalkan kuliner dan busana daerah atau produk SMK BLUD di Aceh, melalui kegiatan gebyar budaya maupun pameran bertepatan selama PON berlangsung nantinya.

SMK BLUD juga dapat membuat katalog produk dan jasa layanan yang akan dipasarkan di platform digital dan juga stand-stand yang berada seputaran arena pertandingan.

Inilah momentum yang baik bagi SMK BLUD mempromosikan produk unggulan dari sekolah masing-masing. PON akan mengundang banyak orang dari berbagai daerah, mereka juga akan membawa uang untuk belanja dan sebagainya selama PON berlangsung.

Harapan terbesar, saya dan kita semua yang peduli pada pengembangan SMK menghendaki adanya beberapa SMK BLUD yang menjadi official souvenir ataupun official/partner lainnya pada PON nantinya. Ikhtiar besar ini harus terus dijalankan untuk memastikan bahwa SMK BLUD Aceh punya peran penting dalam penyelenggaraan PON XXI 2024.

Artikel SebelumnyaWali Nanggroe: Sektor Kehutanan Bukan Wewenang Pemerintah Pusat
Artikel SelanjutnyaElon Musk dan Madu Dalam Cawan Tuba di Twitter
Feri Irawan
Feri Irawan merupakan seorang guru. Kepala SMK Negeri 1 Jeunib, juga Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bireuen. Dapat dihubungi melalui email: ferifodic78@gmail.com.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here