Kondisi Memburuk, Pengungsi Suwak dan Darul Aman Mulai Terserang Penyakit

Kondisi Memburuk, Pengungsi Suwak dan Darul Aman Mulai Terserang Penyakit
Warga Suwak, Kecamatan Peusangan Selatan, sedang mengantri makanan di posko pengungsian, Selasa (2/12/2025). Foto: Rizal Bank Pineung.

Komparatif.ID, Bireuen– Kondisi ratusan warga yang masih bertahan di posko pengungsian Gampong Suwak, Kecamatan Peusangan Selatan, Bireuen, mulai memprihatinkan. Hingga Selasa (2/12/2025), sejumlah pengungsi mengalami gangguan kesehatan seperti gatal-gatal, asma, demam, dan diare.

Para pengungsi mengaku tetap bertahan di lokasi karena rumah mereka masih digenangi lumpur pascabanjir.

Ketua PMI Kecamatan Peusangan Selatan, Zulkarnaini, menyebutkan jumlah pengungsi di posko tersebut mencapai 500 jiwa. Ia mengatakan stok logistik terutama bahan makanan semakin terbatas, sementara kebutuhan mendesak belum terpenuhi.

“Stok makanan yang masih ada hanya beras, sedangkan bantuan yang dibutuhkan saat ini tenaga medis, obat-obatan, susu bayi, dan makanan balita,” ujarnya.

Total warga di Gampong Suwak berjumlah 1.010 jiwa dari 250 kepala keluarga. Sebanyak 250 rumah terdampak lumpur pascabanjir dan belum dapat ditempati secara normal.

Baca juga: Layanan Kesehatan Tanggap Darurat di Juli Berjalan Lancar

Sejumlah warga mulai berupaya mengantisipasi kekurangan bahan pangan dengan pulang ke rumah mereka untuk menjemur padi sebelum digiling menjadi beras. Namun kondisi itu dinilai tidak ideal dan hanya membantu sementara.

Beberapa warga bahkan mulai saling berbagi bahan pokok, meski persediaannya terbatas dan diperkirakan tidak bertahan lama jika tidak ada tambahan pasokan logistik.

Sementara itu, sebanyak 700 warga dari Gampong Darul Aman di kecamatan yang sama juga masih bertahan di tenda pengungsian. Kondisi kesehatan warga di lokasi ini tidak jauh berbeda, dengan keluhan penyakit serupa seperti gatal-gatal, asma, demam, dan diare.

Dari 350 kepala keluarga yang tercatat, terdapat 1.500 jiwa terdampak banjir. Sebanyak 300 rumah masih dipenuhi lumpur, meskipun sebagian warga memilih tidak mengungsi karena kondisi rumah mereka dianggap masih layak ditempati.

Stok makanan untuk pengungsi Darul Aman juga mulai menipis dan hanya tersisa beras. Kebutuhan mendesak serupa masih belum terpenuhi, terutama tenaga medis, obat-obatan, susu bayi, dan makanan balita.

Artikel SebelumnyaLayanan Kesehatan Tanggap Darurat di Juli Berjalan Lancar
Artikel SelanjutnyaUpdate Kondisi Jalan Lintas di Aceh Usai Banjir

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here