Irwansyah Minta Rekanan Kebut Pembongkaran Pasar Aceh

Irwansyah Minta Rekanan Kebut Pembongkaran Pasar Aceh
Ketua DPRK Banda Aceh Irwansyah (tengah) berbincang dengan sejumlah pejabat saat meninjau proses pembongkaran gedung Pasar Aceh lama, Senin (13/10/2025) sore. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Ketua DPRK Banda Aceh, Irwansyah, meminta pihak rekanan mempercepat proses pembongkaran gedung Pasar Aceh lama yang kini hampir rampung. Permintaan itu disampaikan menyusul tenggat waktu pembongkaran yang hanya tersisa lima hari lagi, sesuai batas yang telah ditetapkan oleh Wali Kota Banda Aceh.

Desakan tersebut diutarakan Irwansyah saat meninjau langsung lokasi pembongkaran pada Senin (13/10/2025) sore. Dalam kunjungan itu, ia didampingi oleh Kepala Badan Pengelola Keuangan Banda Aceh, Alriandi Adiwinata, serta sejumlah pejabat terkait.

Peninjauan dilakukan sebagai tindak lanjut atas keluhan warga dan pedagang sekitar yang merasa terganggu akibat debu tebal dari proses pembongkaran.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai pekerjaan pembongkaran perlu dikebut agar tidak menimbulkan dampak sosial yang lebih besar bagi warga sekitar, terutama pedagang dan pengguna jalan yang melintasi kawasan Pasar Aceh. Ia menilai keterlambatan akan memperpanjang gangguan yang sudah dirasakan masyarakat selama beberapa minggu terakhir.

Di lokasi, Irwansyah melihat tiga unit ekskavator sedang beroperasi, dua di antaranya jenis breaker. Sejumlah truk juga tampak hilir mudik mengangkut material bangunan yang sudah diruntuhkan.

Baca juga: Usai Dibongkar, Pasar Aceh Lama Bakal Disulap Jadi Lahan Parkir Terbuka

Sebagian besar gedung lama kini sudah rata dengan tanah, namun masih ada beberapa bagian yang belum selesai dirubuhkan. Berdasarkan kontrak antara Pemerintah Kota Banda Aceh dan pihak rekanan, seluruh pekerjaan seharusnya rampung pada 18 Oktober 2025.

Namun, Irwansyah menilai dari kondisi di lapangan, penyelesaian pekerjaan berpotensi molor dari jadwal. Ia mengingatkan semakin lama proses berlangsung, semakin besar pula dampak yang dirasakan masyarakat. Untuk mempercepat pengerjaan, ia meminta kontraktor menambah jumlah alat berat dan kendaraan pengangkut.

“Kalau sebelumnya truk hanya lima unit, kami minta ditambah menjadi 15 unit. Begitu juga dengan ekskavator, dari tiga unit sekarang perlu ditambah lagi agar pengerjaan bisa lebih cepat. Karena semakin lama, warga semakin dirugikan,” ujar Irwansyah.

Selain percepatan, ia juga menekankan pentingnya pengendalian debu selama proses pembongkaran. Irwansyah meminta pihak kontraktor memasang jaring paranet di sekeliling area proyek agar debu tidak menyebar ke jalan dan area perdagangan.

Ia juga mengingatkan agar setiap truk pengangkut menutup baknya dengan terpal saat melintas di jalan kota, serta melakukan penyiraman jalan minimal dua kali sehari untuk menekan polusi debu.

Artikel SebelumnyaSusu MBG Hanya Kandung 30 Persen Susu Segar, Ini Jawaban BGN
Artikel SelanjutnyaSatpol PP dan WH Aceh Jaya Sosialisasikan Bahaya Rokok Ilegal untuk Pelaku UMKM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here