Komparatif.ID, Lambaro— Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Daerah Aceh Lokal Aceh Besar melakukan audiensi dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar di Barika Specific Aceh, Lambaro, Aceh Besar, pada Minggu, (12/10/2025).
Audiensi tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRK Aceh Besar, Muhsin, S.Si, bersama Ketua Komisi IV, Khairuddin, SE, serta anggota Komisi IV lainnya, Maulana Akhbar dan Satria Maulana Putra.
Turut hadir perwakilan dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Aceh Besar, Riqial Fauzi, ST. Dari pihak ORARI Lokal Aceh Besar, hadir Ketua Eriadi atau Agam (YC6BSB), Wakil Ketua Supriyadi (YC6BSR), Sekretaris Mukhlindayan (YC6BMA), Wakil Sekretaris Abel Mhd Agung (YD6ARJ), Ketua Bidang Operasi dan Teknik Teuku Faisal Jumaidin (YC6BTF), Ketua Bagian Teknik Syharil (YC6BSP), Ketua Bidang Organisasi Yasir M Diah (YD6AOT), serta Ketua Bagian Humas Achmad Jauhari (YD6ART).
Dalam kesempatan itu, Ketua ORARI Lokal Aceh Besar, Eriadi atau Agam, menjelaskan keberadaan organisasi amatir radio di Aceh Besar sudah aktif lebih dari satu tahun. Ia menuturkan bahwa pihaknya memiliki lebih dari 80 relawan yang tersebar di 23 kecamatan.
Para relawan ini, katanya, selalu siap memberikan informasi cepat dalam berbagai situasi, terutama ketika terjadi bencana alam atau kecelakaan di darat maupun laut.
“Kami selalu siap siaga memberikan dukungan komunikasi, terutama ketika jaringan konvensional tidak berfungsi. Tujuan kami adalah memastikan informasi penting tetap tersampaikan, agar penanganan bencana dapat berjalan lebih cepat dan efektif,” ujar Eriadi.
Baca juga: ORARI dan BPBD Aceh Besar Jalin Kemitraan Sistem Komunikasi Bencana
Wakil Ketua ORARI Lokal Aceh Besar, Supriyadi, menambahkan pentingnya membangun kemitraan dengan pemerintah daerah. Ia menilai kolaborasi dengan DPRK dan instansi terkait akan memperkuat peran ORARI dalam membantu masyarakat.
“Sinergi ini akan mengoptimalkan misi kami dalam pelayanan publik, terutama dalam menyebarkan informasi kebencanaan dan mendukung sosialisasi program-program pemerintah,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRK Aceh Besar, Muhsin, memberikan apresiasi atas inisiatif ORARI untuk memperkuat sistem komunikasi darurat di daerah. Ia menilai keberadaan ORARI memiliki peran strategis, terutama dalam konteks kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Kami menyambut baik upaya ORARI yang telah berperan aktif di masyarakat. DPRK siap mendukung kegiatan yang memperkuat sistem komunikasi bencana demi keselamatan warga Aceh Besar,” kata Muhsin.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRK Aceh Besar, Khairuddin, menegaskan pentingnya memperluas jangkauan komunikasi hingga ke seluruh kecamatan. Ia menyebut pengalaman masa lalu, seperti bencana tsunami 2004, menjadi pengingat akan pentingnya sistem komunikasi alternatif.
“Kami akan mendorong dukungan penuh kepada ORARI agar sistem komunikasinya semakin kuat dan tidak ada lagi wilayah blank spot, sehingga koordinasi saat darurat bisa berjalan tanpa hambatan,” ujar Khairuddin.
Anggota Komisi IV, Maulana Akhbar dan Satria Maulana Putra, menyoroti pentingnya pelibatan generasi muda dalam kegiatan ORARI. Mereka menilai keterlibatan anak muda sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan organisasi sekaligus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin maju.
Sebagai hasil dari pertemuan tersebut, kedua pihak sepakat untuk segera menindaklanjuti dengan pertemuan lanjutan yang melibatkan sejumlah instansi terkait, seperti Diskominfo, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar.
