Sanggar Mirah Delima Umuslim Curi Perhatian Ribuan Penonton PKB Bireuen 2025

Sanggar Mirah Delima Umuslim Curi Perhatian Ribuan Penonton PKB Bireuen 2025
Penari Sanggar Merah Delima Umuslim saat membawakan tari ratoeh jaro pada Pekan Kebudayaan Bireuen (PKB) I Mahakarya Bumoe Jeumpa 2025 di RTH Cot Gapu pada Jumat malam, (10/10/2025). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Bireuen— Ribuan penonton yang memadati arena panggung apresiasi seni Pekan Kebudayaan Bireuen (PKB) I Mahakarya Bumoe Jeumpa 2025 di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cot Gapu pada Jumat malam, (10/10/2025) dibuat terpukau oleh penampilan tari ratoeh jaroe yang dibawakan Sanggar Mirah Delima (SMD) Universitas Almuslim.

Para penari ratoeh jaroe yang seluruhnya merupakan mahasiswi Universitas Almuslim (Umuslim) Bireuen tampil memukau sejak awal pertunjukan. Dengan kostum khas berwarna cerah dan gerak tubuh yang lincah.

Penampilan tersebut dipimpin oleh koreografer sekaligus pelatih berpengalaman, Zunuanis Coco, atau yang akrab disapa Bang Koko.

Suasana sempat diguyur hujan pada sore harinya, membuat lapangan menjadi becek. Namun, hal itu tak menyurutkan semangat masyarakat untuk datang. Penonton tetap bertahan hingga malam hari demi menyaksikan berbagai penampilan seni dari sejumlah sanggar di Bireuen.

Ketika Sanggar Mirah Delima naik ke panggung, hentakan rapai yang mengiringi gerak serempak para penari segera menarik perhatian. Tempo musik yang dinamis berpadu dengan gerak tangan dan kepala yang harmonis, membuat penonton berkali-kali memberikan tepuk tangan panjang hingga akhir penampilan.

Baca juga: Dishub Perintahkan Pengelola Parkir Expo HUT Bireuen Tarik Tarif Sesuai Ketentuan

Pembina Sanggar Mirah Delima, Irni Aryani, menilai semangat para mahasiswa untuk tetap tampil dengan penuh penghayatan merupakan bentuk nyata kecintaan terhadap budaya Aceh.

“Kami sangat bersyukur karena penampilan malam ini disambut luar biasa oleh masyarakat. Meskipun hujan, para penari tetap bersemangat. Ini adalah bukti komitmen kami untuk terus menghidupkan seni tradisi Aceh,” ujarnya, Sabtu (11/10/2025).

Irni menambahkan keikutsertaan Sanggar Mirah Delima dalam Pekan Kebudayaan Bireuen menjadi bagian dari peran aktif Umuslim melestarikan budaya daerah. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus digelar agar mahasiswa memiliki ruang untuk mengembangkan kreativitas sekaligus memperkuat identitas budaya Aceh di tengah arus modernisasi.

Pekan Kebudayaan Bireuen 2025 digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Bireuen. Ajang ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi wadah mempererat kebersamaan serta meneguhkan jati diri Bireuen sebagai daerah yang kaya akan nilai seni dan tradisi Islam.

Artikel SebelumnyaTPA Natabel Jannah, Persembahan Wakapolri untuk Generasi Qur’ani Pecinta Al-Qur’an
Artikel SelanjutnyaPolisi Gerebek Ladang Ganja 2 Hektare di Bireuen, Sita 154 Kg Siap Edar

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here