Dari Kelapa Muda Tahjud Mengumpulkan Lembaran Rupiah untuk Keluarga

Dari Kelapa Muda Tahjud Mengumpulkan Lembaran Rupiah untuk Keluarga
Tahjud Bengkel (52) saat menyusun kelapa muda ke Mitsubishi Colt L300. Foto: Komparatif.ID/Muhajir Juli.

Komparatif.ID, Bireuen— Tahjud Bengkel (52) telah lama berbisnis kelapa muda. Mantan sopir truk Toyota Doyok lintas Sumatra-Jawa tersebut mampu mengantarkan anak-anaknya ke bangku kuliah berkat hasil dari bisnis yang ia geluti.

Sebuah pick up Mitsubishi Colt L300 berkelir hitam, berhenti di tepi jalan di depan Markas Kompi Ban Yonif 113/Jaya Sakti. Pick up tersebut mengangkut kelapa muda dalam jumlah banyak.

Seorang pria berkulit hitam turun dari pick up tersebut. Ia mengenakan kaos biru azzura. Di kepalanya dia memakai trucker hat berbahan jeans biru pudar. Dari pinggang ke bawah, dia memakai celana training warna hitam berbahan karet.

Setelah keluar dari belakang kemudi, dia segera naik ke dalam bak Mitsubishi Colt L300. Seorang remaja yang bertugas sebagai kernet, juga turun. Dia bergegas mengambil kereta sorong dari sebuah usaha penjualan kelapa muda di bawah rindangnya pohon asam jawa di Jalan T. Hamzah Bendahara.

Setelah kereta sorong ditaruh di belakang pick up, pria bertangan kekar yang berada di dalam bak pick up, segera mengambil kelapa muda, dia menyerahkan kepada kernet. Si kernet kurus itu menyambutnya dan menaruh ke dalam bak kereta sorong.

Pria itu memperkenalkan dirinya dengan nama Tahjud Bengkel. Rumahnya berada di dekat Masjid Imam Syafii, Jeunib, Bireuen,. sehari-hari dia bekerja di bengkel. Kerja “sampingannya” mendistribusikan kepala muda kepada pelanggan di Bireuen, Tanoh Rago, dan Kutaraja (Banda Aceh).

Tahjud telah menjadi pemasok kelapa muda kepada UMKM U Muda Diyup Bak Mee. Setiap selang satu hari, dia memasok 500 sampai 700 butir kelapa muda kepada UMKM tersebut. Harga per butir Rp4000. Khusus untuk kelapa reutoh (kelapa berukuran kecil) dilepas dengan cara berbeda. Tiga butir dihitung dua.

Baca juga: Tanam Melon, Kini Nadar Beromzet Puluhan Juta

Tahjud bukan satu-satunya pemasok kelapa muda kepada UMKM U Muda Diyup Bak Mee. Karena ada pemasok lain yang ikut menyediakan kelapa muda untuk usaha kuliner tersebut.

Selain memasok kelapa muda untuk UMKM tersebut, Tahjud secara berkala—kala dipesan—juga menyalurkan kelapa muda ke langganannya di Tanoh Gayo dan Banda Aceh.

“Kalau bawa ke Takengon, satu butir Rp5000. Karena jarak tempuhnya sangat jauh,” kata Tahjud.

Dari Kelapa Muda Tahjud Mengumpulkan Lembaran Rupiah untuk Keluarga
Tahjud Bengkel (52). Foto: Komparatif.ID/Muhajir Juli.

Dari mana dia mengumpulkan kelapa-kelapa itu? Semuanya dari Jeunib. Menurut Tahjud kebun kelapa di Jeunib masih sangat luas. Bahkan sekarang pemilik lahan mulai menanam kelapa lagi dari jenis hibrida. Dengan demikian, ke depan kelapa muda dari Jeunib masih memiliki potensi.

Dengan wajah tersenyum, Tahjud mengatakan dari bisnisnya sebagai penyalur young coconut, dia mampu mengantarkan empat orang anaknya ke lembaga pendidikan. Dua di antaranya sedang kuliah di salah satu universitas di Bireuen.

Jalan hidup Tahjud tidak mudah. Sejak kecil dia sudah merasakan kerasnya tempaan kehidupan di garis bawah. Pria berkulit eksotis tersebut harus berpeluh di bawah terik matahari demi membangun jati diri.

Tahun 1990, dalam usia 17 tahun dirinya sudah naik kelas, menjadi sopir truk antar pulau. Mengendarai truk Toyota Buaya, dia melibas jalanan dari Aceh hingga Pulau Jawa.

“Tahun 1990 saya sudah menginjak rem dan menekan gas truk Toyota Buaya untuk line Aceh-Jawa,” katanya dengan wajah penuh bangga.

Karir sopir antar pulau harus ia akhirnya setelah menikah pada tahun 1998. Tatkala telah memiliki istri, sang ibu melarang Tahjud melanjutkan profesi sebagai sopir antar pulau. Sebagai anak, dia mematuhinya. Dia banting stir ke pekerjaan lainnya. Dengan demikian dia tetap bisa pulang ke rumah setiap hari. Bertemu ibu dan istri tercinta.

Kini hari-harinya disibukkan dengan menjadi pengepul sekaligus penyalur kelapa muda. Dari setiap rupiah yang ia hasilkan, semuanya dipergunakan untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai suami dan ayah.

Ada satu kunci dalam bisnisnya. Secara tersirat dia mengatakan jangan pernah mengecewakan partner bisnis. Bila yang diminta kelapa muda, maka dia akan membawa kelapa muda. Tidak sekalipun dia mengelabui mitranya.

Artikel SebelumnyaRibuan Warga Hadiri Zikir Akbar Peringatan HUT ke-26 Bireuen
Artikel SelanjutnyaDishub Perintahkan Pengelola Parkir Expo HUT Bireuen Tarik Tarif Sesuai Ketentuan
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here