Wabup Aceh Besar Ingatkan Wisatawan: Keselamatan Harus Jadi Prioritas

Wabup Aceh Besar Ingatkan Wisatawan: Keselamatan Harus Jadi Prioritas
Wakil Bupati Aceh Besar, Syukri A. Jalil, saat membuka Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) yang diselenggarakan Basarnas di The Pade Hotel, Darul Imarah, Aceh Besar, Senin (6/10/2025). Foto: Komparatif.ID/Fuad Saputra.

Komparatif.ID, Darul Imarah— Wakil Bupati Aceh Besar, Syukri A. Jalil, mengingatkan pentingnya keselamatan di balik pesona alam yang dimiliki daerahnya. Ia menilai potensi wisata Aceh Besar yang luar biasa harus diimbangi dengan kesadaran dan kesiapsiagaan tinggi terhadap risiko bencana maupun kecelakaan wisata.

Hal itu disampaikan Syukri saat membuka Forum Koordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) di The Pade Hotel, Darul Imarah, Aceh Besar, Senin (6/10/2025).

Ia mengapresiasi langkah Basarnas yang terus mendorong peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi potensi bahaya, terutama di kawasan wisata.

“Aceh Besar memiliki banyak destinasi wisata alam yang menakjubkan, namun di sisi lain juga memiliki potensi risiko. Karena itu, forum seperti ini sangat penting untuk memperkuat sinergi dan kesiapan kita bersama,” ujarnya.

Syukri menegaskan keselamatan wisata bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga komitmen bersama seluruh pihak, termasuk pelaku usaha, akademisi, komunitas, hingga masyarakat sekitar destinasi wisata.

Baca juga: Sektor Pariwisata Aceh Sumbang Rp4,17 T ke Perekonomian Daerah pada 2024

Ia menilai kolaborasi lintas sektor merupakan kunci untuk menciptakan pariwisata yang aman, nyaman, dan berkelanjutan.

“Kita sering mendapat informasi tentang musibah di wisata laut, seperti tenggelam dan meninggal dunia. Hal ini bisa jadi karena masyarakat belum sepenuhnya memahami kondisi di sepanjang pantai,” katanya.

Ia berharap kehadiran Basarnas dapat berperan aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai potensi bahaya di wilayah pesisir serta langkah-langkah pencegahan yang perlu dilakukan.

Syukri menilai, selain keterbatasan peralatan dan petugas, tingkat pengetahuan masyarakat terhadap keselamatan masih tergolong rendah.

“Dengan adanya forum seperti ini, kita berharap akan tumbuh kolaborasi yang lebih kuat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keselamatan jiwa. Wisata boleh berkembang, tapi keselamatan harus tetap jadi prioritas utama,” tutupnya.

Forum yang digelar secara hybrid tersebut diikuti oleh 100 peserta secara langsung dan sekitar 500 peserta secara daring. Mereka berasal dari unsur potensi SAR, instansi pemerintah, organisasi masyarakat, hingga pelaku industri wisata.

Artikel SebelumnyaKembali Gagal Menang di Lampineung, Pelatih Persiraja Minta Maaf
Artikel SelanjutnyaPotensi Risiko Luas, Basarnas Tidak Bisa Bekerja Sendiri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here