Mahasiswa USK Sulap Limbah Kerang Hijau Jadi Pelapis Pangan Berkualitas

Mahasiswa USK Sulap Limbah Kerang Hijau Jadi Pelapis Pangan Berkualitas
CIPECO atau Circular Processing Edible Coating karya mahasiswa USK berhasil mendapatkan pendanaan PKM 2025. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil menyulap limbah kerang hijau jadi produk bermutu tinggi. Inovasi bernama CIPECO atau Circular Processing Edible Coating berupa pelapis pangan yang memperpanjang masa simpan daging, ayam, hingga ikan.

Inovasi tersebut mendapatkan pendanaan melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2025. Tim ini menjadi bagian dari 13 kelompok USK yang lolos seleksi, setelah bersaing dengan ratusan proposal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dari seluruh pengajuan, tingkat kelolosan USK tercatat sekitar 5,4 persen.

CIPECO menghadirkan terobosan berupa lapisan pelindung pangan berbahan alami yang berfungsi memperpanjang umur simpan daging, ayam, maupun ikan. Produk ini memanfaatkan kitosan yang diolah dari limbah cangkang kerang hijau Aceh yang melimpah, kemudian dipadukan dengan minyak atsiri biji pala sebagai antibakteri alami.

Hasilnya adalah cairan siap pakai yang aman, lebih ramah lingkungan dibanding pengawet sintetis, sekaligus menjaga kualitas gizi pangan.

Baca juga: Dari 8 Juta Peneliti Dunia, 6 Akademisi USK Tembus 2% Teratas

Tim CIPECO terdiri dari lima mahasiswa lintas disiplin. Mereka adalah M. Abdul Hamid sebagai ketua, M. Zacky Barsya, dan M. Abidzar dari Fakultas Pertanian, serta Dara Apriani dan Azid Ramadhan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Kolaborasi dari dua bidang ilmu ini memungkinkan CIPECO tidak hanya kuat secara ilmiah, tetapi juga memiliki strategi bisnis yang matang.

Produk CIPECO saat ini tengah diuji coba di masyarakat dengan harga Rp65.000 per 500 mililiter. Target pasarnya mencakup rumah tangga, pelaku UMKM kuliner, hingga industri pengolahan pangan yang membutuhkan cara praktis dan aman untuk menjaga kesegaran produk mereka.

Dengan pendekatan ekonomi sirkular, CIPECO juga memberikan nilai tambah melalui pengurangan sampah laut yang berasal dari limbah kerang hijau.

Ketua Tim CIPECO, M. Abdul Hamid, menyebut inovasi ini berangkat dari keinginan menghadirkan solusi atas dua persoalan sekaligus, yaitu ketahanan pangan dan lingkungan.

“Dengan memanfaatkan limbah kerang hijau, kami ingin menghadirkan inovasi yang bermanfaat bagi pangan sekaligus lingkungan,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).

Selain mendukung agenda ketahanan pangan nasional, CIPECO juga diharapkan mampu memperkuat sektor perikanan, memberi nilai tambah pada hasil laut Aceh, serta membuka peluang ekonomi baru melalui produk berbasis riset kampus.

Artikel SebelumnyaRS Adam Malik Berhasil Lakukan Operasi Bypass Otak Pertama di Sumut
Artikel SelanjutnyaWALHI Gugat PT Medco dan Pemerintah Terkait Dugaan Gas Beracun di Aceh Timur

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here