Komparatif.ID— Meski terdengar aneh ketupat jembut memang suguhan khas perayaan Syawalan di Semarang, Jawa Tengah. Jangan buru-buru mengernyitkan dahi mendengar namanya. Ketupat jembut tak ada sangkut paut dengan istilah vulgar.
Di berbagai daerah di Jawa, syawalan semacam perayaan lanjutan setelah Idulfitri. Biasanya digelar pada hari keenam atau ketujuh bulan Syawal, momen ini kerap dimanfaatkan masyarakat untuk silaturahmi, ziarah kubur, hingga menyantap hidangan khas yang tidak muncul saat lebaran hari pertama. Dan di Semarang, salah satu hidangan yang wajib hadir saat syawalan adalah ketupat jembut.
Ketupat satu ini bentuknya memang berbeda dari ketupat pada umumnya. Jika biasanya ketupat disajikan rapi dengan isi beras yang padat dan permukaan halus, maka ketupat ini justru tampil ‘berantakan’.
Di sela-sela anyaman janur, akan tampak toge yang menyembul keluar seenaknya. Penampilan inilah yang kemudian memunculkan sebutan ketupat jembut.
Menilik proses pembuatannya, ketupat jembut telah dipersiapkan jauh sebelum hari syawalan tiba. Biasanya sudah mulai dipersiapkan sejak bulan Ramadan, seiring dengan ketupat-ketupat lain yang disajikan bersama opor dan sayur lodeh saat hari raya Idulfitri.
Baca juga: Menikmati Manisnya Kontol Kejepit di Bantul
Namun, tidak seperti saudaranya yang hadir di hari pertama lebaran, ketupat jembut menunggu giliran tampil spesial di akhir pekan pertama Syawal.
Melansir Good News From Indonesia, ketupat jembut jadi simbol lanjutan gegap gempita lebaran. Khususnya bagi anak-anak yang tetap semangat meramaikan masjid usai Ramadan. Ketupat tersebut disajikan bersama hidangan lain dan disantap bersama-sama.
Dalam Kuliner Tradisional Indonesia karya Murdijati Gardjito, disebutkan ketupat itu memiliki kekhasan yang tidak ditemukan pada ketupat biasa. Isian berasnya dicampur sayuran, mulai dari toge, kol, hingga irisan wortel, lalu disisipi sambal dan bumbu khas yang membuat rasanya gurih meski disantap tanpa lauk.
Permukaan ketupat yang tidak mulus justru menjadi daya tarik, karena menggambarkan kealamian dan kreativitas masyarakat dalam mengolah bahan sederhana menjadi sajian spesial.
Semakin berkembangnya waktu, banyak yang memodifikasi isi ketupat tersebut. Tidak sekadar toge yang berceceran keluar, tapi juga tambahan bumbu kacang, taburan kelapa parut, hingga daun kemangi untuk menambah aroma.
Kalau Anda sempat berkunjung ke Semarang di musim syawalan, jangan lewatkan kesempatan mencicipi ketupat jembut, karena makanan ini hanya disajikan hanya saat itu saja.












