
Komparatif.ID, Washington DC– Menurut data World Population Review, sebanyak 71,2 persen pria Amerika Serikat berkhitan. Di benua Amerika, United States of America, menjadi satu-satunya negara dengan tingkat pria berkhitan tertinggi.
Berikut persentase pria yang dikhitan berdasarkan negara di Benua Amerika.
Baca: M. Rizal, Anak Muda yang Fokus Membangun Usaha Mandiri
- Amerika Serikat. Persentase pria bersunat 71,2 persen.
- Kanada, 31,9 persen.
- Suriname, 15,9 persen.
- Meksiko 15,4 persen.
- Republik Dominika, 13,7 persen.
- Guyana, 12 persen.
- Kolombia 4,42 persen.
- Peru, 3,7 persen.
- Argentina, 2,9 persen
- Brazil, 1,3 persen.
Beberapa negara lainnya, jumlah pria berkhitan berada pada persentase yang sangat kecil.
Mengapa pria Amerika Serikat berkhitan? Dalam jurnal berjudul Circumcision: a religious obligation or ‘the cruellest of cuts’? yang diterbitkan di British Journal of General Practise (BJGP), yang terbit tahun 2010, tiga peneliti yaitu Mohammed Saqib Anwar, Farhan Munawar, Qashif Anwar, menulis bahwa secara tradisional lembaga-lembaga kesehatan di Amerika Serikat sering melakukan promosi sunat –khitan—bagi laki-laki.
Khitan bagi laki-laki dianjurkan sebagai upaya pencegahan risiko kanker penis, infeksi saluran kemih, penyakit menular seksual, dan bahkan kanker serviks pada pasangan.
Dengan promosi yang terus-menerus, kesadaran melakukan khitan bagi anak-anak (neonatal) meningkat. Walau demikian, banyak juga timbul penentangan, yang mempertanyakan sejauh mana manfaat khitan bagi laki-laki sesuai data.
Mengapa semakin banyak pria Amerika Serikat yang disunat? Pakar Seks Ian Kerner, Ph.D, yang dilansir New York Post.com mengatakan dirinya pernah bertemu seorang pria Amerika Serikat yang mengaku merasa tidak nyaman karena mereka tidak disunat.
“Saya pernah bertemu pria Amerika Serikat yang merasa tidak nyaman karena mereka tidak disunat, dan hal itu membuat mereka malu secara sosial,” kata Ian Kerner, Ph.D., yang tinggal di New York.
Ian Kerner menjelaskan lebih jauh, bahwa dalam beberapa hal, alasannya sama dengan seseorang yang melakukan operasi hidung. Itu operasi elektif, tetapi membuat seseorang merasa lebih baik.
Beberapa biro jodoh melaporkan bahwa mereka pernah diinterogasi oleh wanita tentang apakah calon pelamar telah disunat sebelum berkomitmen untuk berkencan.
“Itu terjadi pada pria Eropa,” kata biro jodoh NYC Janis Spindel. “Wanita merasa jijik berhubungan intim dengan pria yang tidak disunat.”
Ahli Urologi Paul Tarek menerangkan sunat menjadi trend di kalangan pria Amerika Serikat. “Sunat sedang menjadi tren,” kata ahli urologi Dr. Paul Turek.
Ia mengatakan setengah dari pasien dewasanya di Beverly Hills dan Silicon Valley melakukannya karena alasan kebersihan dan kecantikan.
“Mereka akan datang dan berkata, ‘Saya rasa saya perlu disunat,'” kata dokter tersebut, yang menangani sebagian besar pria berusia 20-an. “Beberapa pria tidak menyukai [kulup]—pasangan mereka tidak menyukainya.” Dia membanggakan bahwa prosedurnya yang memakan waktu 30 hingga 60 menit dan menghabiskan biaya $1.000 itu menggunakan teknologi terkini, yang mengangkat kulup secara tepat sambil meninggalkan jaringan sensitif.
Adam (39) seorang pengusaha teknologi kelahiran Prancis mengisahkan dia memulai 1 Januari dengan menyunatkan dirinya. Pria yang tinggal di West Village tersebut mengisahkan ayahnya tidak pernah mengizinkan sunat saat masih bayi.
Tumbuh besar di Prancis, ayahnya tidak pernah mengizinkan sunat saat masih bayi, karena takut akan tanda-tanda eksternal yang menunjukkan bahwa dia beragama Yahudi di dunia yang tidak bersahabat. “Mereka selalu bersembunyi,” kata Adam, yang menolak menggunakan nama belakangnya karena alasan pribadi. Setelah disunat, “Saya merasa lega—saya merasa seperti Raja Daud,” katanya dengan gembira.