Rusli Bintang Jamin Anak-anak Wahidin Sekolah hingga Perguruan Tinggi

Rusli Bintang Jamin Anak-anak Wahidin Sekolah hingga Perguruan Tinggi
Pendiri sekaligus Pembina Yayasan Abulyatama Aceh Rusli Bintang bersama Rektor Universitas Abulyatama (Unaya). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Pendiri sekaligus Pembina Yayasan Abulyatama Aceh, Rusli Bintang, menyatakan duka cita mendalam atas meninggalnya Wahidin, seorang anggota Satuan Tugas (Satgas) kampus yang tewas saat aksi unjuk rasa di Universitas Abulyatama, Lampoeh Keudee, Aceh Besar, pada Kamis, 17 April 2025. 

Ia memastikan akan memberikan santunan kepada keluarga korban dan menjamin pendidikan anak-anak almarhum Wahidin hingga ke jenjang perguruan tinggi.

“Anak-anaknya yang sudah yatim, saya sekolahkan sampai perguruan tinggi. Keluarganya saya santuni,” ucap Rusli Bintang, Jumat (18/4/2024).

 Ia menambahkan bahwa kematian Wahidin merupakan luka mendalam baginya dan seluruh keluarga besar Universitas Abulyatama.

Rusli Bintang mengecam keras aksi unjuk rasa brutal yang berujung kekerasan fisik di lingkungan kampus yang ia bangun sejak 1983. Ia menyebut aksi tersebut sebagai perbuatan terkutuk karena menyebabkan korban jiwa. 

Menurutnya, para pelaku tak hanya melakukan penganiayaan terhadap petugas keamanan kampus, tetapi juga memanfaatkan area belakang masjid untuk melakukan tindak kekerasan.

Baca jugaDemo di Unaya Ricuh, Anggota Satgas Tewas Diinjak Massa

“Perbuatan mereka itu terkutuk. Ada korban yang meninggal. Dan saya melihat kelakuan mereka menganiaya Satgas saya di kebun belakang masjid. Itu perbuatan terkutuk,” ujarnya dengan nada geram. 

Ia mempertanyakan motif para pelaku yang mengacaukan ketenangan kampus yang telah menjadi bagian dari dedikasinya selama puluhan tahun. “Kenapa mereka mengusik saya di situ. Saya masih hidup. Dari kampus itu saya menyantuni anak-anak yatim,” tambahnya.

Rusli mengungkap ia telah mengetahui sosok-sosok di balik aksi massa yang berujung rusuh tersebut. Ia menyebut mereka sebagai kelompok terorganisir yang secara sengaja menciptakan kerusuhan, bahkan memanfaatkan rumah pribadinya yang berada di samping kampus sebagai tempat melempari mahasiswa dengan batu.

“Mereka memang terkoordinir. Dan kerusuhan memang dirancang. Sekelompok sengaja berada di rumah saya di samping kampus dan melempari mahasiswa dengan batu,” katanya. 

Ia mengatakan orang-orang tersebut tidak pernah diizinkan masuk ke rumahnya dan tidak mewakili dirinya. “Saya haramkan dan saya kutuk sampai kapanpun mereka yang melempari mahasiswa dari rumah saya. Mereka sungguh laknat,” tegasnya.

Selain mengutuk pelaku kekerasan, Rusli juga mengecam keras tuduhan terhadap Satgas yang menurutnya dibentuk secara resmi oleh Yayasan Abulyatama Aceh untuk menjaga ketertiban dan keamanan kampus. 

“Mereka saya yang meminta untuk menjaga kampus,” ujar Rusli, membela eksistensi dan peran Satgas yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

Rusli Bintang menegaskan ia tidak akan tinggal diam. Ia akan meminta pertanggungjawaban dari semua pihak yang telah mengorganisir aksi unjuk rasa tersebut, yang tidak hanya merusak fasilitas kampus, tetapi juga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka di pihak Satgas. 
Artikel SebelumnyaDilirik UEA, Pusat Tamaddun Aceh Berpotensi Jadi Magnet Investasi Dunia Islam
Artikel SelanjutnyaPencuri Rokok di Pijay Ditangkap Saat Hendak Ambil Barang Curiannya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here