BMKG: Cuaca Buruk Intai Aceh saat Arus Balik Lebaran

Ini Tips Mitigasi Saat Angin Kencang dan Hujan Deras Ilustrasi. Foto: Komparatif.ID. BMKG: Cuaca Ekstrem Intai Aceh saat Arus Balik
Ilustrasi. Foto: Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Banda Aceh mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diprediksi akan melanda sejumlah wilayah di provinsi tersebut dalam beberapa hari ke depan.

Dalam keterangan resminya, BMKG menyebutkan adanya kemungkinan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat, petir, dan angin kencang di sejumlah wilayah Aceh, termasuk potensi gelombang laut tinggi yang dapat membahayakan aktivitas pelayaran dan nelayan.

Prakirawan BMKG Aceh Novrida mengungkapkan potensi hujan disertai kilat dan petir diperkirakan pertama kali akan terjadi di wilayah Simeulue dan secara bertahap meluas ke wilayah pesisir Nagan Raya, Aceh Barat Daya, dan Aceh Barat.

“Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat atau petir dan angin kencang juga diprediksi terjadi di wilayah Subulussalam, Aceh Jaya, Pidie, Bener Meriah, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Tenggara, Simeulue dan Aceh Singkil,” ungkapnya melansir RRI, Sabtu (5/4/2024).

Lebih lanjut, Novrida menyampaikan wilayah-wilayah lain seperti Subulussalam, Aceh Jaya, Pidie, Bener Meriah, Aceh Tenggara, dan Aceh Singkil juga berpotensi mengalami hujan lebat disertai sambaran petir dan tiupan angin kencang.

Baca juga: Cuaca Buruk Mengintai Aceh, Pemudik Diimbau Lebih Waspada

Kondisi ini tentu dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan tanah longsor, khususnya di daerah-daerah yang topografinya rawan terhadap bencana semacam itu.

Tak hanya di darat, potensi bahaya juga mengintai di wilayah perairan Aceh. BMKG memprediksi adanya gelombang laut yang mencapai ketinggian lebih dari 2,5 meter di beberapa titik perairan.

Menurut Novrida, kondisi gelombang tinggi tersebut terjadi di perairan Aceh Besar hingga Meulaboh, perairan selatan Simeulue, perairan Aceh Singkil hingga Pulau Banyak, perairan Sabang-Banda Aceh, serta perairan Aceh Barat Daya hingga Simeulue.

Dengan kecepatan angin berkisar antara 3 hingga 20 kilometer per jam dan suhu udara yang masih berada dalam kisaran 28 hingga 32 derajat Celcius, kondisi laut di kawasan tersebut sangat tidak bersahabat, khususnya bagi nelayan tradisional maupun kapal kecil.

BMKG mengimbau agar masyarakat, terutama para nelayan dan pelaku transportasi laut, untuk berhati-hati dan menunda aktivitas melaut apabila kondisi tidak memungkinkan.

Peringatan ini juga ditujukan kepada warga yang tinggal di daerah pesisir agar tetap waspada terhadap kemungkinan banjir rob atau hempasan gelombang tinggi.

Di samping itu, BMKG juga menyerukan agar masyarakat yang bermukim di wilayah-wilayah rawan bencana seperti lereng bukit atau bantaran sungai, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi longsor dan banjir akibat curah hujan tinggi yang terus mengguyur.

Masyarakat diimbau untuk terus mengikuti perkembangan informasi cuaca terkini yang dapat diakses melalui situs resmi BMKG maupun aplikasi Info BMKG di perangkat seluler.

Melalui pemantauan cuaca yang rutin, masyarakat diharapkan bisa mempersiapkan diri dan mengambil langkah pencegahan lebih awal guna menghindari dampak buruk dari cuaca ekstrem yang terjadi.

Artikel SebelumnyaTarif Baru Trump Bikin 500 Miliarder Dunia Rugi Rp3.444 Triliun
Artikel SelanjutnyaRidwan Kamil Bakal Polisikan Lisa, Hotman Paris: Berani Tes DNA?
Zikril Hakim
Reporter magang untuk Komparatif.ID. Meliput isu-isu sosial, dan olahraga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here