Wali Nanggroe Hadiri Pemakaman Martti Ahtisaari

Wali Nanggroe Malik Mahmud saat menghadiri pemakaman Mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari di Kota Helsinki, Jumat (10/11/2023). Foto: Ho for Komparatif.ID.
Wali Nanggroe Malik Mahmud saat menghadiri pemakaman Mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari di Kota Helsinki, Jumat (10/11/2023). Foto: Ho for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Helsinki— Wali Nanggroe Aceh PYM Tgk Malik Mahmud Mahmud Alhaythar menghadiri pemakaman kenegaraan Mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari di Kota Helsinki, Jumat (10/11/2023).

Tokoh kunci perdamaian GAM-Indonesia itu berpulang 16 Oktober 2023 lalu. Pemakamannya digelar di kawasan pesisir Hietaniemi, Kota Helsinki. Wali Nanggroe Aceh hadir bersama 800 tamu undangan dan pejabat dari berbagai negara.

Malik Mahmud bersama mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mantan Menteri Kehakiman Hamid Awaluddin, turut menghadiri prosesi pemakaman tokoh yang pernah meraih Nobel Perdamaian pada tahun 2008 tersebut

“Seperti yang kita sampaikan sebelumnya, Wali Nanggroe bersama hadir mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mantan Menteri Kehakiman Hamid Awaluddin,” terang Kabag Humas dan Kerjasama Wali Nanggroe M. Nasir Syamaun MPA, Minggu (12/11/2023).

Baca juga: Mengenang Martti Ahtisaari

Setelah seremoni pemakaman selesai, Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, memberikan keterangan pers kepada Helsingin Sanomat (HS), salah satu media utama di Finlandia. Dalam wawancaranya, Wali Nanggroe mengungkapkan rasa hormat dan penghargaannya terhadap Martti Ahtisaari.

“Saya datang karena Ahtisaari adalah orang yang sangat spesial bagi kami. Seorang pemimpin yang hebat. Dia membantu kami menyelesaikan konflik,” kata Wali Nanggroe Aceh.

Malik Mahmud juga menjelaskan dengan rinci peran Martti Ahtisaari sebagai mediator perdamaian dalam konflik Aceh. Melalui upayanya, berhasil dicapai kesepakatan damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Pemerintah Republik Indonesia, yang dikenal dengan Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki pada 15 Agustus 2005.

Malik Mahmud juga menekankan pentingnya peran Martti Ahtisaari dalam menyelesaikan konflik Aceh yang telah berlangsung hampir 30 tahun. Berkat upaya mediasi dan perundingan yang dilakukan, konflik tersebut akhirnya mendapatkan titik terang dan perdamaian.

“Martti Ahtisaari akan selalu tertulis dalam catatan emas sejarah kami,” ungkap Malik Mahmud Al Haythar, saat mengenang jasa mantan Presiden Finlandia yang berhasil mewujudkan perdamaian di Aceh.

Artikel SebelumnyaDr. Safrizal ZA Dilantik Sebagai Gubernur Babel
Artikel SelanjutnyaTim Aceh Peduli Palestina Salurkan Sumbangan Melalui MER-C Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here