Komparatif.ID, Jakarta— Pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (19/10/2023) pagi.
Mereka tiba di Kantor KPU Pusat di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat dengan menggunakan kendaraan Land Rover dengan atap terbuka. Saat mendaftar, mereka kompak mengenakan kemeja putih dan peci berwarna hitam.
Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengatakan dokumen pendaftaran pasangan Anies-Imin telah dinyatakan lengkap setelah melalui pemeriksaan yang ketat oleh help desk KPU dan liaison officer.
Mengutip Beritasatu.com, Hasyim menjelaskan tahap verifikasi keabsahan dokumen akan dilakukan untuk menentukan apakah pendaftaran pasangan Anies-Imin sah atau belum.
“Sebelum sampai ke sini, help desk dan LO, dan (dokumen pendaftaran) sudah diperiksa dan dinyatakan lengkap, alhamdulillah dan setelah itu memasuki tahap verifikasi apakah sah atau belum, nanti ada kesempatan sekiranya belum maka ada kesempatan untuk kelengkapan dan perbaikan,” ujar Hasyim.
Baca juga: Rafli Kande Siapkan Lagu Spesial untuk Anies
Ketua KPU juga menjelaskan tahapan berikutnya dalam proses pendaftaran ialah pemeriksaan kesehatan terhadap pasangan capres-cawapres Anies-Cak Imin. Hal ini untuk memastikan mereka memiliki kemampuan fisik dan kesehatan yang memadai untuk menjalankan tugas sebagai pemimpin negara.
“Nanti akan dilakukan penilaian kemampuan apakah dapat menjalankan tugas sebagai presiden dan wakil presiden yang akan dilakukan oleh tim pemeriksa RSPAD dan akan dilakukan Sabtu, 21 Oktober 2023,” ungkap Hasyim.
Dalam momen pendaftaran pasangan Anies-Cak Imin didampingi oleh sejumlah tokoh politik ternama. Ketum Nasdem Surya Paloh dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu terlihat turut hadir sebagai pendukung. Elite partai Nasdem, PKB, dan PKS juga ikut serta dalam mendampingi dalam proses pendaftaran mereka ke KPU.
Pendaftaran pasangan Anies-Cak Imin ini menjadi salah satu babak awal dalam persaingan pemilu presiden 2024. Masyarakat Indonesia kini akan menantikan proses verifikasi dan pengujian pasangan calon lainnya, serta perkembangan selanjutnya dalam kompetisi politik yang akan menentukan pemimpin negara untuk periode berikutnya.
