
Komparatif.ID, Jalur Gaza— Setidaknya 85 warga Palestina tewas ditembaki oleh tentara Israel. Di Gaza utara, 67 warga Palestina tewas ditembak ketika mencoba mencari bantuan pangan dan logistik lainnya.
Menurut keterangan Kementerian Kesehatan yang berada di bawah otoritas Hamas, Minggu (20/7/2025) 67 warga Palestina tewas di Gaza utara, saat mencoba mendapatkan bantuan pangan dari lembaga internasional yang diangkut oleh 25 truk. Peristiwa itu terjadi di perlintasan Zikim, dekat Israel.
Tentara Isral menembaki warga Palestina yang berkerumun, mencoba mendapatkan bantuan pangan dari lembaga internasional yang masuk ke wilayan itu.
The Gaza Humanitarian Foundation, organisasi kemanusiaan nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat, menyebutkan mereka berduka setelah menerima laporan bahwa 30 warga Palestina tewas ditembak saat hendak mengakses makanan di perlintasan Zikim.
Sepanjang dua hari ke belakang, The Gaza Humanitarian Foundation telah mendistribusikan 31.968 kotak bantuan pangan di dua lokasi distribusi. Makanan tersebut didistribusikan di bawah pengawasan PBB.
Beberapa saksi mata menerangkan bahwa pada hari kejadian, militer Israel menembaki kerumunan warga Palestina di Zikim. Pasukan Israel mengatakan mereka harus melepaskan tembakan peringatan demi menghilangkan ancaman langsung.
Begitu warga berkerumun, tank-tank militer langsung mengepung. Warga yang terjebak tidak dapat berbuat apa-apa. Sekitar dua jam masyarakat sipil Palestina terperangkap di tengah rentetan salak senapan.
“Saya sedang menunggu tepung, ketika pengepungan dan penembakan itu terjadi. saya tidak akan pernah lagi kembali. Biarlah kami mati kelaparan, itu lebih baik,” kata Ehab Al-Zei.
Korban yang terluka, Nafiz Al-Najjar, mengisahkan pada saat itu tank dan drone menargetkan korban secara acak. Ia tak kuasa membendung duka, ketika melihat sepupu dan orang lain mati ditembak.
Militer Israel Berkilah
Sementara itu, aksi penembakan yang menyebabkan warga Palestina tewas, merupakan upaya untuk mengurangi ancaman. Militer Israel tahu bila beberapa orang menjadi korban. Tapi menolak mengakui bahwa jumlah korban yang disebutkan pejabat di Gaza.
Militer Israel mengatakan mereka berusaha memfasilitasi masuknya bantuan, dan menuduh militan Hamas menciptakan kekacauan dan membahayakan warga sipil.
Baca juga: Serangan Israel Tewaskan 23 Warga Palestina
Pihak rumah sakit menyebutkan secara keseluruhan terdapat lebih 150 orang terluka. Beberapa dalam kondisi kritis.
Menurut keterangan pihak Rumah Sakit Lapangan Khusus Kuwait, tujuh warga Palestina tewas saat berlindung di tenda-tenda di Khan Younis di selatan, termasuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun.
Pembunuhan di Gaza utara tidak terjadi di dekat titik-titik distribusi bantuan yang terkait dengan The Gaza Humanitarian Foundation. Korban merupakan orang-orang yang ditembaki saat sedang berusaha mengakses lokasi bantuan dari kelompok tersebut.
Pemerintah Israel telah menerbitkan perintah evakuasi dan memutus akses antara kota Deir al-Balah di bagian tengah dan kota-kota Rafah dan Khan Younis di wilayah selatan yang sempit. Militer Israel juga menegaskan kembali perintah evakuasi untuk Gaza utara.
PBB telah menghubungi otoritas Israel untuk mengklarifikasi apakah fasilitas PBB di bagian barat daya Deir al-Balah termasuk dalam perintah evakuasi. Menurut seorang pejabat PBB yang menolak namanya dituliskan, mengatakan bahwa dalam kasus-kasus sebelumnya, fasilitas PBB tidak termasuk dalam perintah evakuasi.
Juru bicara militer Avichay Adraee menyerukan agar masyarakat menuju daerah Muwasi, sebuah kamp tenda terpencil di pesisir selatan Gaza yang telah ditetapkan oleh militer Israel sebagai zona kemanusiaan.
Populasi Gaza yang berjumlah lebih dari 2 juta warga Palestina berada dalam krisis kemanusiaan yang dahsyat, dan kini sangat bergantung pada bantuan terbatas yang diizinkan masuk ke wilayah tersebut. Banyak orang telah mengungsi berkali-kali.
Hamas memicu perang ketika militan menyerbu Israel selatan pada bulan Februari 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya. Sebagian besar sandera atau jenazah mereka telah dibebaskan melalui berbagai kesepakatan, sementara 50 orang masih berada di Gaza, tetapi kurang dari setengahnya diperkirakan masih hidup.
Serangan militer Israel telah menewaskan lebih dari 58.800 warga Palestina, Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas, angka tersebut tidak menyebutkan berapa banyak militan yang telah tewas, tetapi mengatakan lebih dari separuh korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Kementerian tersebut merupakan bagian dari pemerintahan Hamas, tetapi PBB dan organisasi internasional lainnya menganggapnya sebagai sumber data korban yang paling dapat diandalkan.
Sumber: CBSNews.