Komparatif.ID, Pulo Aceh— 79 helai bendera Merah Putih dikibarkan di mercusuar bersejarah Willem’s Torrent III pada Sabtu (6/7/2024) di Kampung Meulingge, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar.
Pengibaran tersebut digelar Pemerintah Aceh melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia pada Agustus mendatang.
Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Aceh, Dedy Yuswadi AP, bersama Kabid Bina Ideologi, Wawasan Kebangsaan Dan Karakter Bangsa, Munarwansyah.
Kesbangpol Aceh mereka mengibarkan bendera-bendera merah putih di ketinggian mercusuar yang menjulang setinggi 45 meter dan memiliki enam tingkat serta 168 anak tangga. Mercusuar ini bukan hanya simbol kekuatan fisik tetapi juga simbol semangat dan perjuangan bangsa Indonesia yang tak pernah pudar.
Mercusuar Willem’s Torrent III dipilih sebagai lokasi pengibaran bendera bukan tanpa alasan. Bangunan bersejarah ini dibangun oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1875 dan menjadi salah satu dari tiga mercusuar sejenis di dunia.
Baca juga: Mercusuar Willem’s Toren III & Kenangan Nederland di Serambi Mekkah
Selain di Aceh, mercusuar serupa terdapat di Belanda yang kini telah diubah fungsinya menjadi museum, dan satu lagi di Kepulauan Karibia yang masih berfungsi aktif. Keunikan dan nilai sejarah dari mercusuar ini menjadikannya tempat yang dinilai sangat tepat untuk menggugah kembali rasa nasionalisme masyarakat Aceh.
operator menara suar Willem’s Torrent III Indra Wahyudi mengungkapkan kegembiraannya atas penyelenggaraan kegiatan ini. Ia mengatakan ini adalah pertama kalinya pengibaran bendera dalam rangka Hari Kemerdekaan dilakukan di mercusuar tersebut.
“Belum pernah ada kegiatan seperti ini sebelumnya disini. Kami sangat senang dan mendukung kegiatan yang dilaksanakan hari ini,” ungkapnya.
Selain kegiatan pengibaran bendera, Kesbangpol juga membagikan bendera Merah Putih kepada masyarakat Pulo Breuh. Bendera-bendera tersebut merupakan hasil penggalangan dari Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lembaga vertikal, dan instansi pemerintahan lainnya.
Gerakan pembagian bendera ini tidak hanya dilakukan di Pulo Breuh, tetapi juga diikuti oleh seluruh kabupaten dan kota di Aceh yang turut menggelar penggalangan bendera serupa.