7 Hal Unik di Aceh, Kamu Harus Datang Melihatnya

hal unik di aceh
Seorang gadis sedang memetik dawai ukulele di tepi pantai di Aceh. Serambi Mekkah merupakan kawasan yang indah, asyik, dan humanis. Sangat cocok dikunjungi oleh wisatawan yang menghendaki kewarasan pikiran, aman dari gangguan, dan ingin menikmati liburan dengan cara yang sangat indah. Foto: Dikutip dari website Disbudpar Aceh.
Kamu tentu tak percaya, bila belum berkunjung ke Aceh. Terdapat hal unik di Aceh yang tidak terdapat di daerah lain di Indonesia. Hal unik DI Aceh tersebut menjadikan Serambi Mekkah sebagai salah satu daerah yang sepatutnya kamu kunjungi.

Apa saja hal unik di Aceh? Berikut ulasannya.

  1. Sangat mudah menemukan masjid

Bagi kamu muslim yang taat, Aceh benar-benar sebagai perwujudan Serambi Mekkah. Di Aceh, terdapat 4.269 masjid di Aceh, dan 7.475 meunasah/ mushalla. Jadi, meski hukum musafir masih tetap bisa diterapkan bagi yang melakukan perjalanan lebih dari dua marhalah, tapi jikalau ingin salat tepat waktu, maka di Aceh merupakan surganya. Tak ada tempat lain di Indonesia, yang sangat mudah menemukan masjid.

Bonusnya lagi, masjid-masjid di Aceh umumnya bisa dijadikan tempat melepas penat bagi para musafir. Seringkali masjid di Aceh yang berada di tepi jalan lintas nasional, dibekali dengan balai-balai tempat istirahat.

Baca: Persamaan Aceh dan Uzbekistan

  1. Warung kopi ada di mana-mana

Hal unik di Aceh yang kedua, warung kopi tumbuh bak jamur di musim hujan. Setiap kota di Aceh selalu dilengkapi dengan warung kopi dalam jumlah yang banyak. Hampir setiap tahun ada saja warkop yang baru dibuka.

Mulai dari Banda Aceh hingga ke Tamiang, warung kopi sangat mudah ditemukan di kota-kotanya. Bagi kamu penggemar kopi, maka Aceh merupakan salah satu surga menyeruput kopi, plus ditambah penganan khasnya yang serba lezat. Ada timphan, bu leukat asoe kaya, pulut, roti selai, dan lain-lain.

  1. Seluruh kulinernya halal

Hal unik di Aceh yang ketiga, jangan ragu soal kehalalan kuliner di Aceh. karena mayoritas penduduknya merupakan penganut Islam fanatik, maka soal kehalalan kuliner tak perlu dirisaukan. Bagi orang Aceh, mengonsumsi makanan halal merupakan kewajiban. Sama seperti umumnya masyarakat Aceh tak mau mabuk-mabukan, demikian juga mereka menjaga kehalalan makanan.

Makanya, jikalau kamu lapar dalam perjalanan, apalagi sepanjang lintas timur-utara, kamu bisa singgah di warung mana saja. Semua makanan di sana dijamin halal.

  1. Konsumsi minuman keras dilarang

Jangan takut, orang-orang di Aceh dilarang mengonsumsi minuman keras. Sehingga kamu dijamin tidak akan berpapasan dengan orang mabuk saat berkunjung ke Aceh.

Kunjungan kamu ke pusat-pusat keramaian, kenikmatan kamu saat menyeruput kopi dan mengudap kulinernya, tidak akan terganggu oleh tukang palak.

  1. Minim kriminalitas

Sebagai daerah yang menerapkan syariat Islam, Aceh menjadi kawasan yang sangat minim kriminalitas. Kamu akan aman sepanjang perjalanan, baik siang maupun malam. Pun demikian, kamu tetap harus waspada. Bila tidak penting, tak perlu melakukan perjalanan terlalu larut.

  1. Objek wisatanya sangat indah

Setiap inci tanah Aceh merupakan kepingan tanah surga. Setiap kabupaten/kota di Aceh menawarkan objek wisata pantai maupun gunung dengan pemandangan yang aduhai. Aceh merupakan surga bagi penikmat objek wisata alam. Bonusnya, objek wisata di Aceh tidak memalak pengunjung. Selain itu, objek wisata di Aceh umumnya bersih, dengan embusan udara segar.

  1. Terdapat museum tsunami

Hal unik di Aceh yang ketujuh, bahwa di Aceh terdapat tiga museum bertema tsunami. Yaitu Museum Tsunami di di Jalan Sultan Iskandar Muda No 3, Gampongn Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh. Posisinya tidak jauh dari Masjid Baiturrahman, sekitar 11 menit jika kalian berjalan kaki dan 1 menit ketika mengendarai kendaraan bermotor serta bersebelahan dengan Kompleks Makam Belanda (Kerkhof).

Kemudian ada Monumen PLTD Kapal Apung. Monumen PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Apung di Desa Punge, Blancut, Banda Aceh. Sesuai namanya, kapal ini merupakan sumber tenaga listrik bagi wilayah Ulee Lheue, tempat kapal ini ditambatkan sebelum terjadinya tsunami.

Kapal dengan panjang 63 meter ini mampu menghasilkan daya sebesar 10,5 megawatt. Dengan luas mencapai 1.900 meter persegi dan bobot 2.600 ton, tidak ada yang membayangkan kapal ini dapat bergerak hingga ke tengah Kota Banda Aceh.

Ketika tsunami terjadi pada tanggal 26 Desember 2004, kapal ini terseret gelombang pasang setinggi 9 meter sehingga bergeser ke jantung Kota Banda Aceh sejauh 5 kilometer. Kapal ini terhempas hingga ke tengah-tengah pemukiman warga, tidak jauh dari Museum Tsunami.

Untuk mengenang musibah besar tsunami yang pernah melanda Kota Banda Aceh. Pemerintah Banda Aceh masih mempertahankan sebuah kapal yang terbawa gelombang tsunami dan terdampar di atap rumah penduduk di kawasan Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam.

Nah, demikian tujuh hal unik di Aceh yang tidak terdapat di daerah lain di Indonesia. Ayo ke Aceh.

Artikel SebelumnyaJadi Kru Kapal Pesiar Tak Seindah yang Dibayangkan
Artikel SelanjutnyaDivonis 7 Bulan, Buron 7 Tahun, Pencuri Batu Gajah Ditangkap Juga
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here