Zulfikar, Juru Parkir Baik Hati itu Telah Pergi

Zulfikar tukang parkir
Zulfikar (43) mengembuskan nafas terakhir di RSUD dr. Fauziah Bireuen, Minggu (15/6/2025) seusai Magrib. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Bireuen—Zulfikar (43) warga Gampong Blang Keutumba, Kecamatan Juli, Bireuen, mengalami kecelakaan pada Jumat (13/6/2025) sore, saat hendak berangkat kerja. Ia mengembuskan nafas terakhir di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr. Fauziah Bireuen, Minggu (15/6/2025).

Jelang Jumat, Zulfikar yang sehari-hari bekerja sebagai juru parkir di depan Grand Kupi, Bireuen, pulang ke rumah yang ia sewa di Blang Keutumba, Juli, Bireuen. Di bawah sengatan matahari, ia memacu laju sepeda motor matic-nya. Dengan semangat 45, ia ingin segera tiba di rumah; mandi, dan kemudian berangkat ke masjid.

Baca: Tar Beuligat Meninggal Dunia

Usai menunaikan salat Jumat, ia kembali ke rumah. Santap siang masakan istri, dan kemudian beristirahat. Jelang Ashar ia bangun, menunaikan salat fardhu, dan kemudian pamit.

Tidak begitu jauh meninggalkan rumah, sekitar 500 meter, Zulfikar mendapatkan musibah. Motor yang ia kendarai terserempet motor seorang perempuan yang keluar dari lorong. Tubuh pria gempal itu terpental ke badan jalan. Ia tak sadarkan diri.

Beberapa waktu kemudian, Zulfikar dilarikan ke rumah sakit. Meski telah mendapatkan bantuan medis, Zulfikar tak kunjung sadar. Hingga akhirnya kabar duka itu disampaikan di dalam grup WA group Grand Kupi Society, komunitas terbatas para penikmat kopi di Grand Kupi. Fikar telah meninggal dunia setelah Magrib.

Muslim, Wan Cabe, Munawal Hadi, Nagorsyah, Ogut, langsung dilanda kehilangan. Mereka mengenal Zulfikar sebagai pria yang baik, pekerja yang berdedikasi.

Meski bekerja di bawah terik matahari dan kepulan asap kendaraan bermotor, Fikar—demikian nama panggilannya—selalu melayani pemilik kendaraan dengan sangat sopan. Ia suka bercanda, gemar membantu, sekaligus sangat bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya sebagai petugas parkir.

“Kami merasa sangat kehilangan. Almarhum akan dikebumikan di Kuala Jeumpa,” kata Muslim alias Tu Lem, pengunjung tetap Grand Kupi, yang sering mencandai Zulfikar.

Allahyarham merupakan pria teramat biasa dari kalangan akar rumput. Dari pernikahannya, dia telah memiliki dua anak. Kini, kedua anak itu telah yatim. Sang tulang punggung keluarga telah pergi untuk selama-lamanya.

Bireuen telah kehilangan seorang ayah yang baik, seorang pria pekerja keras, dan seorang petugas parkir yang jujur, ramah, dan tidak jelimet dalam melayani para pengguna kendaraan yang memarkirkan kendaraan di lapak tempat ia bertugas.

Artikel SebelumnyaMukhlis Takabeya Pahlawan PON Aceh
Artikel SelanjutnyaObituari: Zulfikar Komo
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here