Di Usia Senja, Zakaria Dapat Rumah Impian dari Kajari Bireuen

Di Usia Senja, Zakaria Dapat Rumah Impian dari Kajari Bireuen
Kajari Bireuen Munawal Hadi (kiri), Kamis (2/1/2025) tertawa lepas bersama Zakaria (kanan) warga Gampong Tanjong Raya yang mendapatkan rumah bantuan donasi Kejaksaan Negeri Bireuen. Foto: HO for Komparatif.ID

Komparatif.ID, Bireuen– Zakaria sudah sepuh. Batang usianya telah mencapai 75 tahun. Ia telah lama menduda. Lansia yang lahir 31 Desember 1950, tinggal sebatang kara di sebuah gubuk kecilnya di Gampong Tanjong Raya, Kecamatan Gandapura.

Kamis, 2 Januari 2025, merupakan hari paling indah di dalam hidup Zakaria. Ia mendapatkan satu unit hunian semi permanen, hadiah dari insan penegak hukum di jajaran Kejaksaan Negeri Bireuen.

Sebagai petani yang kekuatannya telah sangat jauh menurun, ia bahagia sekaligus terharu. Tak pernah ia menyangka pada usia yang sangat sepuh, masih diberikan kesempatan berteduh di dalam rumah semi permanen yang sangat layak.

Wujud rasa bahagia itu tersalurkan dengan tawa lepas kala ia diajak mengobrol dengan Kajari Bireuen H. Munawal Hadi, S.H.

Baca juga: Kajari Bireuen: Gunakan Nurani, Bela Rakyat!

Di Tanjong Raya, Zakaria merupakan salah satu warga Aceh yang ikut kalah bertarung melawan kemiskinan. Ia tersungkur, rapuh, tak berdaya. Untung saja ada perhatian dari Pemerintah Gampong Tanjong Raya yang dipimpin oleh Mauliadi. Ia diberikan bantuan langsung tunai yang bersumber dari dana desa.

Selebihnya, ia tidak mendapatkan bantuan apa pun dari berbagai jenis bantuan untuk warga miskin yang menjadi program pemerintah.

Pada Juli 2024, Yayasan Citra Nusantara memberitahu Kajari Bireuen tentang kondisi warga Tanjong Raya itu. Munawal Hadi yang dikenal mudah bersimpati, menindaklanjuti laporan tentang kehidupan Zakaria yang terlindas roda zaman.

Setelah mengumpulkan donasi dari jajaran, proses pembangunan pun dimulai. Karena Kejaksaan Negeri Bireuen bukan baitul mal, rumah tersebut dibangun dengan konsep berbeda dari umumnya rumah bantuan pemerintah.

Hunian untuk Zakaria dibangun dengan model semi permanen. Sesuai dengan jumlah donasi yang masuk. Bentuknya cukup bagus, warnanya indah. Dan pastinya Zakaria menyambut riang gembira. Tak ada kutipan apa pun. Ia terima beres.

Saat proses penyerahan rumah tersebut kepada Zakaria, pria buruh tani tersebut tertawa renyah. Ia tak menahan gelora jiwanya. Semua ditumpahkan dalam bentuk tawa lebar, khas pria Aceh bila sedang sangat gembira.

Kajari Bireuen Munawal Hadi pun demikian. Ia sangat akrab dengan Zakaria. Ia terharu melihat Zakaria. Pria gaek di hadapannya merupakan pria kuat yang mampu bertahan di tengah pertarungan hidup.

“Pak Zakaria pria yang kuat. Mampu bertahan di tengah kerasnya pergulatan kehidupan. Saya salut,” kata Munawal. Ia berharap mulai Kamis malam, Zakaria dapat tidur lebih nyenyak.

Artikel SebelumnyaPeluang dan Tantangan Berat Media Digital Lokal
Artikel SelanjutnyaPelantikan Gubernur dan Bupati Diundur Hingga Maret 2025
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here