
Komparatif.ID, Laweung— Warga Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, mengeluhkan kondisi Jalan Simpang Beutong-Laweung yang rusak parah dan dipenuhi lubang. Kerusakan terparah berada di kawasan Gampong Pawod dan telah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa perbaikan dari pemerintah setempat.
Abdullah (45), seorang pengendara motor yang setiap hari melintasi jalan tersebut, mengatakan kondisi itu semakin menyulitkan pengguna jalan, terutama ketika hujan turun.
Menurutnya, air yang menggenang menutupi lubang-lubang besar sehingga membuat pengendara sulit menghindar.
“Kalau hujan, air menggenang dan menutupi lubang-lubang besar di jalan. Kami harus ekstra hati-hati,” ujarnya pada Jumat (8/8/2025).
Ia menambahkan, pada malam hari atau saat cuaca buruk, risiko kecelakaan semakin besar karena jarak pandang yang terbatas. Abdullah menyayangkan tidak adanya perhatian serius dari pemerintah daerah meski keluhan sudah disampaikan berulang kali.
Ia juga mempertanyakan prioritas perbaikan jalan yang dilakukan tahun 2024 lalu. Menurutnya, kontraktor hanya mengerjakan ruas di lokasi lain yang kondisinya masih layak, sementara jalan di tengah sawah Blang Cende yang rusaknya paling parah justru tidak tersentuh.
Baca juga: Dugaan Korupsi Proyek Jalan di Simeulue Naik ke Penyidikan
“Mereka mengerjakan di jalan yang tidak rusak parah, padahal yang dikerjakan sepanjang lebih dari satu kilometer. Jalan yang seharusnya diperbaiki malah diabaikan,” katanya.
Warga Gampong Pawod juga merasa janggal karena pemerintah membangun jalan baru di lokasi lain yang kondisinya masih relatif baik, sementara jalan utama yang menjadi akses penting warga dibiarkan rusak.
Keuchik Gampong Pawod, Tarmizi, membenarkan keluhan warganya. Ia mengatakan perbaikan jalan dari Simpang Beutong hingga Gampong Sukajaya sudah beberapa kali diusulkan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan. Namun hingga kini, usulan tersebut belum terealisasi.
“Kami sebagai keuchik di Kecamatan Muara Tiga sudah beberapa tahun mengusulkan jalan dari Simpang Beutong sampai Gampong Sukajaya, tetapi sampai saat ini usulan itu belum terealisasi,” tegasnya.
Kerusakan jalan ini dinilai tidak hanya menghambat kelancaran transportasi dan aktivitas ekonomi warga, tetapi juga berpotensi menyebabkan kecelakaan, terutama bagi pengendara roda dua.