Warga Gaza Utara Harus Pindah Dalam 24 Jam

Warga Gaza utara
Bom fosfor putih yang ditembakkan ke wilayah Gaza oleh militer Israel. Foto: Disitat dari AP Photo.

Komparatif.ID, Yerussalem—Warga Gaza Utara diminta segera pindah dalam tempo 24 jam. Demikian disampaikan oleh militer Israel. Sementara Human Rights Watch (HRW) mengatakan Israel menggunakan bom fosfor putih saat menyerang Gaza. Dampaknya sangat mengerikan, bisa menghancurkan daging manusia.

Situs berita Aljazeera, Jumat (13/10/2023) melaporkan, HRW mengumumkan bahwa Israel telah menggunakan fosfos putih saat membombardir Gaza dan Libanon selatan, meskipun penggunaan bom tersebut telah dilarang

Menurut HRW pada 10 dan 11 Oktober 2023, pihak Israel telah menembakkan bom fosfor putih ke kawasan Gaza. Kesimpulan tersebut diambil setelah mewawancarai saksi, para ahli dan spesialis, yang menganalisis video serangan.

Baca: Mengapa Baru Sekarang Hamas Menyerang Israel?

Ahmed Benchemsi dari HRW menjelaskan bahwa ketika zat tersebut ditembakkan dari udara ke wilayah yang luas, bom fosfor putih akan menjamah lebih banyak warga sipil dan infrastruktur dibandingkan dengan ledakan lokal.

Dampaknya sangat berbahaya. Bom fosfor itu akan terbakar bila terkena oksigen, serta menimbulkan panas yang sangat tinggi. Bila terpapar, daging manusia akan terbakar hingga ke tulang. Panasnya bisa mencapai 815 derajat celcius. Parahnya lagi zat bom fosfor bisa memasuki aliran darah dan menyebabkan kegagalan organ tubuh.

Meski belum mengakui telah menembakkan bom fosfir putih, secara oral, militer Israel telah meminta warga Gaza utara harus segera meninggalkan kota dalam tempo 24 jam. Warga Gaza yang kira-kita tinggal di tengah Jalur Gaza harus pindah ke selatan

Sementara itu PBB meminta perintah tersebut dibatalkan. Memindahkan 1,1 juta warga Gaza utara ke selatan bukanlah tanpa konsekuensi buruk.

Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa perintah tersebut dapat “mengubah situasi yang sudah menjadi tragedi menjadi situasi yang membawa malapetaka”.

Stephane menjelaskan, permintaan Israel juga ditujukan kepada semua staf PBB dan mereka yang berlindung di fasilitas PBB, termasuk sekolah, pusat kesehatan dan klinik.

Bagian utara Jalur Gaza mencakup pusat populasi terbesar, Kota Gaza, serta kamp pengungsi Jabaliya dan wilayah Beit Lahiya dan Beit Hanoun.

Peringatan tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa operasi darat Israel akan segera dilakukan setelah pemboman Israel selama berhari-hari menewaskan lebih dari 1.500 warga Palestina.

Artikel SebelumnyaJadi Tersangka Korupsi, Eks Kepala BPKD Lhokseumawe Ditahan
Artikel SelanjutnyaAhli: Beras Plastik Tak Mungkin Bisa Dikonsumsi
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here