
Komparatif.ID, Bireuen— Hingga Sabtu (6/12/2025), lebih dari seribu warga Gampong Blang Kubu, Kecamatan Peudada, masih bertahan di lokasi pengungsian yang tersebar di Meunasah setempat, SMP Negeri 3 Peudada, serta rumah-rumah warga yang ditempati secara gabungan.
Keuchik Gampong Blang Kubu, Marhadi, mengatakan sebagian besar warga belum dapat kembali ke rumah karena lingkungan masih basah, akses air bersih terbatas, serta sarana sanitasi belum kembali berfungsi.
Ia menyebut delapan puluh persen sumur warga tercemar lumpur akibat banjir. Kondisi itu membuat warga kesulitan memasak dan memenuhi kebutuhan harian karena harus mencari sumber air yang sedikit lebih jernih meskipun masih mengandung lumpur.
Selain itu, layanan PDAM belum kembali aktif. Akibatnya, kebutuhan mandi, mencuci, dan buang air besar dilakukan secara bebas karena fasilitas WC umum di meunasah dan masjid ikut mengalami kerusakan serta tidak dapat digunakan.
Baca juga: IAI Aceh Kirim Bantuan Pangan ke Bireuen
Situasi tersebut menimbulkan persoalan kesehatan bagi warga yang kini mulai mengalami gatal-gatal, demam, batuk, dan diare.
Marhadi menambahkan sebelumnya warga sempat mendapat layanan kesehatan dari tim BAZNAS Jakarta, namun hanya berlangsung sekitar satu jam.
Setelah itu, stok obat-obatan di gampong habis dan tidak ada bantuan lanjutan. Kondisi semakin sulit karena polindes setempat terendam total dan hingga kini masih dipenuhi lumpur.
Aktivitas ibadah di Masjid Poteumeureuhom Muda baru kembali dilakukan pada Jumat, (5/12/2025), setelah satu minggu sebelumnya masih terendam lumpur. Meski demikian, masjid belum sepenuhnya pulih. Di bagian depan terdapat lubang berukuran sekitar 3×5 meter yang diperkirakan membutuhkan lima truk tanah timbun untuk menutupnya.
Sementara itu, meunasah yang menjadi lokasi pengungsian juga mengalami kerusakan sejak pintu gerbang hingga bagian bawah bangunan. Area lantai bawah meunasah dan pagar yang berbatasan dengan irigasi masih menunjukkan sisa lumpur tebal.
Warga berharap bantuan tambahan segera datang, khususnya obat-obatan, air bersih, dan dukungan untuk pemulihan sanitasi agar kondisi kesehatan tidak semakin memburuk.











