
Komparatif.ID, Banda Aceh— Wakil Ketua DPR Aceh, Ali Basrah, menyebut media memiliki tanggung jawab moral dalam mengedukasi publik. Menurutnya, media bukan hanya sarana informasi, tetapi juga jembatan antara kebijakan dan aspirasi masyarakat.
Hal itu ia sampaikan saat menerima audiensi Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Aceh di ruang kerjanya, Kamis (16/10/2025).
“Media harus menjadi corong masyarakat. Kami berharap SMSI Aceh mampu menyampaikan informasi yang edukatif, kritis, dan peka terhadap persoalan sosial di akar rumput,” ungkapnya.
Ali Basrah juga menyebut pentingnya sinergi antara lembaga legislatif dan media dalam menyampaikan informasi yang akurat dan membangun. Ia mengungkapkan DPR Aceh terus berupaya memastikan kebijakan daerah berpihak kepada masyarakat, meski dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti penyesuaian transfer dana dari pemerintah pusat dan perlunya penguatan sumber-sumber pendapatan daerah.\
Baca juga: Jamu SMSI Aceh, Sekda Sampaikan 3 Agenda Prioritas Pemerintah Aceh
“Pemerintah Aceh perlu lebih serius dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah dan optimalisasi sumber daya alam. Koordinasi dengan pemerintah pusat serta pelaksanaan proyek strategis menjadi kunci pertumbuhan ekonomi daerah,” tambah Ali Basrah.
Sementara itu, Ketua SMSI Aceh Aldin NL menyampaikan apresiasi atas sambutan dan keterbukaan DPR Aceh dalam menerima masukan dari kalangan media. Ia menilai silaturahmi ini menjadi langkah awal memperkuat kemitraan yang konstruktif antara media dan lembaga legislatif di Aceh.
Menurut Aldin, komunikasi yang baik antara DPR Aceh dan media diperlukan agar kebijakan yang dibuat dapat tersampaikan secara utuh kepada masyarakat. “Kami berterima kasih atas kesempatan berdiskusi langsung dengan DPR Aceh. Ini momentum penting untuk mempererat hubungan antara media dan legislatif serta memperkuat sinergi dalam mengawal kebijakan daerah,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu hadir Ketua SMSI Aceh Aldin NL, Sekretaris Muhajir Juli, Bendahara Sulaiman, serta sejumlah anggota dan perwakilan pimpinan media di Aceh.