Komparatif.ID–Varises di kaki (tungkai) merupakan pelebaran pembuluh darah balik (vena) di tungkai yang disebabkan oleh adanya penumpukan darah di dalam pembuluh tersebut. Pembuluh darah vena berfungsi untuk mengalirkan darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung.
Pembuluh ini memiliki katup satu arah yang bekerja mencegah kembalinya darah ke tempat yang sudah dilewatinya (refluks). Apabila terjadi kelemahan atau rusak pada katup ini maka akan menyebabkan penumpukan darah pada pembuluh tersebut dan menyebabkan pembuluh vena melebar. Hal ini bisa ditandai dengan menonjolnya pembuluh darah yang berkelok-kelok berwarna ungu atau biru gelap.
Baca: 5 Tips Merawat Ginjal
Varises merupakan penyakit vena paling umum terjadi di dunia. Data melaporkan sekitar 60% populasi dewasa di dunia menderita varises baik yang dengan gejala maupun tidak bergejala.
Masih banyak yang beranggapan bahwa varicose veins adalah masalah kosmetik, kepentingan saat tes sekolah kedinasan. Padahal varicose veins adalah suatu penyakit yang perlu diwaspadai, dimana terjadi pelebaran vena yang berbelok-belok akibat gangguan katup vena.
Gejala yang bisa dialami pun bervariasi mulai dari tanpa keluhan, pegal atau berat di kaki, berdenyut, kram otot dan pembengkakan kaki bagian bawah, nyeri yang memburuk setelah berdiri atau duduk dalam waktu yang lama.
Dalam kondisi yang lebih berat, penyakit ini dapat menimbulkan perdarahan, luka kronis di kaki disertai perubahan warna kulit tungkai menjadi kehitaman (hiperpigmentasi).
Infeksi dan bekuan darah di vena dan dalam kondisi tertentu dapat timbul sumbatan pada vena yang bila terlepas dapat memicu komplikasi berupa emboli (sumbatan pembuluh darah) paru yang mengancam nyawa.
Pencegahan Varises
Pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari varicose veins adalah dengan memperbaiki sirkulasi darah dan melatih tonus otot disekitar pembuluh darah. Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan cara:
- Rajin olahraga
- Mencegah obesitas
- Diet tinggi serat dan rendah garam
- Menghindari penggunaan sepatu hak tinggi
- Mengubah posisi duduk dan berdiri secara berkala
Pengobatan
Pengobatan varicose veins pada kaki nantinya akan tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan gejala yang dialami. Berikut adalah beberapa cara mengobati varises pada kaki yang dapat dilakukan:
- Compression Stocking
Compression stocking atau stoking kompresi dapat menjadi penanganan konservatif yang mudah dilakukan. Stoking kompresi akan memberi penekanan pada otot kaki dan vena dengan baik sehingga membantu peredaran darah mengalir dengan lebih efisien. Dengan stoking kompresi, diharapkan bengkak dan nyeri pada kaki berkurang.
- Obat-obatan yang membantu melancarkan aliran darah vena, meningkatkan tonus pembuluh darah seperti flavonoid: diosmin dan hesperidine.
- Skleroterapi
Skleroterapi dapat menjadi solusi untuk menangani varises berukuran kecil dan sedang. Tindakan ini dilakukan dengan cara menyuntikkan larutan obat pada pembuluh darah vena yang mengalami varises sehingga varises menutup.
- Bedah Terbuka / Stripping Vena
Stripping vena adalah operasi pengangkatan vena yang berukuran lebih besar atau abnormal melalui dua sayatan kecil.
- Bedah Endovenous: Endovenous Ablation Therapy
Endovenous Ablation Therapy merupakan tindakan sayatan minimal untuk varises dengan cara menutup lumen pembuluh darah vena yang melebar baik dengan energi panas dari laser, radiofrekuensi, ataupun larutan obat. Tindakan ini tanpa sayatan, nyeri minimal, dan pasien dapat segera beraktivitas kembali.