USK Ekspor 2,2 Ton Minyak Nilam Aceh ke Perancis

Minyak nilam Aceh: Pengiriman perdana minyak nilam Aceh 2,2 ton ke Perancis dilakukan Senin (6/12/2022) di Universitas Syiah Kuala. Foto: Humas USK.
Minyak nilam Aceh: Pengiriman perdana minyak nilam Aceh 2,2 ton ke Perancis dilakukan Senin (6/12/2022) di Universitas Syiah Kuala. Foto: Humas USK.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Universitas Syiah Kuala (USK) melalui PT U-Green Aromatics International ekspor 2,2 ton minyak nilam Aceh ke Perancis. Selain itu turut dikirim 800 kilogram minyak pala.

Kegiatan ekspor minyak nilam Aceh dilepas oleh Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Dr. Ir. Marwan, di Kantor ARC-PUIPT Nilam Aceh USK. Nilai ekspor nilam Aceh kali ini Rp2,5 ton.

Rektor dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan rasa haru bahwa USK melalui ARC masih terus konsisten membela kepentingan petani nilam Aceh. Sejak 2016 ARC menjalankan masterplan nilam Aceh yang digagas oleh Bappeda Aceh.

Baca juga: Minyak Nilam Aceh Bernilai Tinggi, BSI Gandeng ARC USK

Dalam 7 tahun terakhir melalui berbagai upaya telah banyak membuahkan hasil. Wilayah tanam nilam yang dulu tinggal 4 kabupaten, saat ini telah kembali menjadi 17 kabupaten. Produksi nilam Aceh juga telah meningkat dari 150 ton per tahun menjadi 350 ton per tahun.

“Hari ini adalah ekspor ke-2 minyak nilam Aceh yang kita lakukan, setelah pada masa pandemi 2020 lalu juga telah dilakukan ekspor perdana ke Perancis. Insyaallah seiring waktu akan semakin berkembang ke negara lain seperti India, Rusia, Timur Tengah, dan lain-lain”, terang Marwan.

Lebih lanjut Marwan menerangkan, “Baru minggu lalu kita juga melaksanakan launching produk serum antiaging di kawasan industri Cileungsi, Bogor. Melalui pengembangan produk turunan ini kita berharap market minyak nilam Aceh semakin luas, sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani nilam semakin meningkat.”

Sementara itu, Kepala Bappeda Aceh Teuku Ahmad Dadek dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas terlaksananya pelepasan ekspor minyak nilam Aceh dan pala ke Perancis.

Pemerintah Aceh sangat mendukung kegiatannya ini karena akan berpengaruh besar bagi ekonomi Serambi Mekkah. Dadek menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh akan kembali meminta USK untuk mengkaji dan merencakan implementasi iptek pada komoditas lainnya seperti pabrik minyak goreng, mobil listrik dan lain-lain.

“Ekspor nilam dan pala ini sungguh bagus dan membanggakan. Semoga ini bisa juga dilaksanakan untuk komoditas unggulan Aceh lainnya. Meutuah that awak ARC-USK,” ujar Dadek.

Ketua ARC-PUIPT Nilam Aceh Syaifullah Muhammad dalam laporannya menyampaikan bahwa perjuangan panjang ARC hari ini menemukan mile stone baru. Ekspor adalah bagian dari advance market yang direncanakan dalam masterplan nilam Aceh.

“Apresiasi yang tinggi untuk tim ARC. Hari ini kembali terbukti bahwa kerja keras, cerdas dan ikhlas dengan penuh keyakinan memberi capaian yang membanggakan. Kita harus semakin percaya diri dengan kemampuan kita. Tidak perlu risau atas kritikan. Setiap kritikan harus kita jawab dengan prestasi,” jelas Syaifullah

“Semoga usaha kita yang sudah berjalan dalam 7 tahun terakhir ini mendapat ridha dari Allah SWT dan memberi kontribusi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh,” pungkas Syaifullah.

Uraian detail tentang ekspor nilam dan pala ini juga disampaikan oleh Direktur PT U-Green Aromatics International Faisal Alfarisy. Menurut Faisal, PT U-Green Aromatics Internasional adalah joint venture Koperasi Inovac ARC-USK dengan Natgreen Perancis . PT U-Green banyak dibantu oleh ARC dalam research and development, networking dan akses kepada petani dan penyuling nilam.

“Saat ini tataniaga perdagangan internasional mengalami perubahan. Sekarang ada tuntutan tracibility, di mana informasi sumber minyak nilam dan pala harus bisa ditelusuri, di mana lahannya, ketel penyulingannya, nama petaninya, koperasi, cara menanam yang sustainable dengan memperhatikan kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan,” urai Faisal.

Ia juga menerangkan, banyak dokumen yang harus dipersiapkan untuk ekspor. Karena buyer menuntut adanya berbagai international audit sehingga PT U-Green harus memenuhi semua tuntutan pasar tersebut jika kita ingin berbisnis secara berkelanjutan.

“Terima kasih Pak Rektor USK Prof. Marwan dan Ketua Badan Bisnis/Ketua ARC Dr. Syaifullah Muhammad juga Pemerintah Aceh, semoga industri nilam dan atsiri Aceh lainnya semakin berkembang,” tutup Faisal.

Ekspor minyak nilam Aceh dan pala  dilakukan oleh PT. U Geeen secara langsung ke buyer di Prancis. Sumber pembiayaan ekspor berasal dari dana perusahaan. U-Green saat ini telah memiliki patner lokal dan luar negeri yang sangat berpotensi untuk meningkatkan ekspor minyak nilam secara langsung ke luar negeri.

Minyak nilam Aceh yang diekspor tersebut merupakan produksi dari masyarakat petani yang tersebar di beberapa wilayah yang menjadi bagian dari mata rantai industri nilam Aceh yang selama ini dibangun oleh ARC-USK bekerja sama dengan pihak-pihak terkait.

Pelepasan ekspor tersebut dihadiri oleh Kepala Bappeda Aceh Teuku Ahmad Dadek, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Cut Huzaima, dan beberapa SKPA lainnya dari Disperindag dan Diskop UKM Aceh.

Juga dihadiri oleh perwakilan Bank Indonesia Aceh, BSI, Bank Aceh, Pegadaian serta sejumlah pejabat USK seperti Ketua LPPM Prof. Taufik Abidin, Ketua Badan Pengembangan Bisnis USK/Kepala ARC Dr. Syaifullah Muhammad, Kepala UPT Kewirausahaan Prof. Hanafiah serta sejumlah undangan lainnya.

Artikel SebelumnyaDi Mata Mahasiswa Pemilu 2024 Hanya Pesta Penguasa
Artikel SelanjutnyaAksi Masturbasi Tersebar, Bripda Anas Dipecat dari Polisi
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here