UIN Ar-Raniry Perluas Akses Pendidikan Doktoral ke Barat Selatan Aceh

UIN Ar-Raniry Perluas Akses Pendidikan Doktoral ke Barat Selatan Aceh
Ketua Prodi S3 Studi Islam Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Prof. Syamsul Rijal, menyerahkan plakat kepada Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Alumni UTU, H. Ibrahim Laweung pada kegiatan sosialisasi program doktoral di UTU Meulaboh, Rabu (22/10/2025). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh memperluas akses pendidikan doktoral ke kawasan Barat Selatan Aceh melalui kegiatan sosialisasi Program Studi Doktor Studi Islam dan Doktor Ekonomi Syariah di STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh serta Universitas Teuku Umar (UTU), Rabu (22/10/2025).

Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan peluang studi lanjutan bagi dosen, peneliti, dan akademisi di wilayah tersebut, sekaligus memperkuat jejaring riset dan kolaborasi antarlembaga pendidikan tinggi di Aceh.

Ketua Program Studi S3 Studi Islam Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Prof. Syamsul Rijal, menyampaikan program doktoral ini dirancang untuk memperkuat riset dan pengembangan keilmuan Islam yang integratif, multidisipliner, serta berorientasi global.

Ia menekankan pentingnya membuka akses seluas mungkin bagi akademisi daerah untuk melanjutkan studi doktoral dengan fokus pada isu-isu Islam kontemporer. Menurutnya, Aceh tidak cukup hanya berbangga pada masa kejayaannya di bidang keislaman, tetapi juga perlu melahirkan pemikir Islam yang mampu bersaing di kancah global dan berperan dalam kemajuan ilmu agama, pendidikan, ekonomi, politik, sejarah, dan peradaban.

Baca juga: Santri Harus Jaga Tradisi dan Inovasi di Era Digital

Prof. Syamsul juga menilai sinergi antara perguruan tinggi negeri umum dan perguruan tinggi keagamaan sangat penting untuk membangun ekosistem riset keislaman di kawasan Barat Selatan Aceh, yang kini berkembang sebagai pusat ekonomi baru.

Ia menambahkan potensi sumber daya manusia dan kekayaan alam di kawasan tersebut harus dikelola oleh para pakar dengan cara pandang Islam sebagai sistem pengetahuan, bukan semata sebagai sistem doktrin.

Sekretaris Program Studi, Dr. Zubaidah, menjelaskan penerimaan mahasiswa baru untuk program doktor dibuka sepanjang tahun dengan seleksi yang dilakukan setiap bulan genap. Seleksi penerimaan dilakukan pada bulan Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember dengan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang transparan dan fleksibel.

Ia juga menjelaskan Program Doktor Studi Islam UIN Ar-Raniry menawarkan beragam konsentrasi, di antaranya Kajian Al-Qur’an dan Hadis, Agama dan Filsafat, Manajemen Pendidikan Islam, Sejarah Kebudayaan Islam dan Manuskrip, Psikologi dan Bimbingan Konseling Islam, Dakwah Kontemporer dan Kesejahteraan Sosial, Tasawuf dan Tarikat, Ilmu Sosial dan Antropologi Islam, Politik Islam dan Tata Kelola Pemerintahan, serta Studi Literasi dan Perpustakaan.

Selain sosialisasi, tim Pascasarjana UIN Ar-Raniry juga melakukan pertemuan dengan pimpinan STAIN Teungku Dirundeng dan UTU untuk memperkuat kemitraan akademik dan riset antarlembaga.

Dr. Zubaidah berharap kolaborasi tersebut dapat menghasilkan penelitian bersama yang bermanfaat bagi pengembangan studi Islam di kawasan Samudra Hindia dan berkontribusi bagi penguatan kapasitas keilmuan masyarakat setempat.

Artikel SebelumnyaSantri Harus Jaga Tradisi dan Inovasi di Era Digital
Artikel SelanjutnyaHukum dan Makhluk Sosial
Zikril Hakim
Reporter magang untuk Komparatif.ID. Meliput isu-isu sosial, dan olahraga.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here