Komparatif.ID, Banda Aceh— Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh kembali mengukuhkan 17 guru besar dari berbagai bidang keilmuan dalam Rapat Senat Terbuka yang digelar di Auditorium Prof Ali Hasjmy, Banda Aceh, Kamis (7/8/2025).
Dengan pengukuhan ini, total guru besar aktif di UIN Ar-Raniry kini mencapai 53 orang, meningkat meningkat 120 persen dari sebelumnya hanya 24 orang pada Februari 2023.
Dalam sambutannya, Rektor UIN Ar-Raniry Prof. Dr. Mujiburrahman mengatakan pengukuhan ini menjadi momentum penting bagi institusi dan para akademisi.
Menurutnya, guru besar bukan hanya sekadar pencapaian pribadi dalam jenjang akademik, tetapi juga amanah besar untuk membawa perubahan positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan masyarakat.
“Prosesi pengukuhan ini diharapkan dapat memotivasi akademisi lainnya untuk segera meraih jabatan guru besar. Dengan 112 lektor kepala saat ini, UIN Ar-Raniry memiliki potensi besar untuk terus menambah jumlah guru besar ke depan,” ujarnya.
Ia menambahkan peningkatan jumlah guru besar akan berdampak signifikan terhadap kualitas akademik dan reputasi universitas dalam upaya menuju perguruan tinggi bertaraf internasional.
“Semakin banyak para profesor dan guru besar itu dengan sendirinya akan meningkatkan kualitas pembelajaran, penelitian dan pengabdian dan tentunya nantinya layanan akademik yang diberikan guru besar kepada mahasiswa akan semakin maksimal, profesional dan semakin bermutu,” lanjutnya.
Baca juga: Rektor UIN Ar-Raniry Lantik Muhazar sebagai KTU Fakultas Sains dan Teknologi
Mujiburrahman juga menyinggung konsep Al-Ummah al-Fadhilah, sebuah gagasan masyarakat unggul dalam tradisi keilmuan Islam yang dibangun di atas fondasi iman, ilmu, dan akhlak. Ia berharap para guru besar dapat menjadi pelopor dalam membangun masyarakat yang berdaya dan berakhlak mulia.
“Menjadi guru besar bukan hanya puncak karier akademik, tetapi juga amanah untuk memimpin pengembangan ilmu dan menjadi mercusuar bagi masyarakat,” ucapnya.
Mujiburrahman berharap pengukuhan ini menjadi momentum kontribusi nyata para guru besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang berdampak bagi masyarakat luas.
“Kami berharap para guru besar dapat mengimplementasikan paradigma Al-Ummah al-Fadhilah mulai dari tataran ideologi, logos, hingga etos. Ini adalah bagian dari jihad akademik kita dalam menyongsong 80 tahun Indonesia merdeka,” katanya.
Berikut daftar 17 guru besar UIN Ar-Raniry yang dikukuhkan:
- Prof. Dr. Hafas Furqani, M.Ec. (Guru Besar Ekonomi Islam)
- Prof. Dr. Lukman Hakim, S.Ag., M.Ag. (Guru Besar Ilmu Kalam)
- Prof. Dr. Buhori Muslim, M.Ag. (Guru Besar Pendidikan Bahasa Arab)
- Prof. Dr. Muslim, M.Si. (Guru Besar Sosiologi Hukum Islam)
- Prof. Dr. Maizuddin, M.Ag. (Guru Besar Ilmu Hadits)
- Prof. Dr. Ali, M.Ag. (Guru Besar Filsafat Hukum Islam)
- Prof. Dr. Azharsyah, S.E.Ak., M.S.O.M. (Guru Besar Manajemen Syariah)
- Prof. Dr. Hasanuddin Yusuf Adan, M.C.L., M.A. (Guru Besar Fiqih Siyasah)
- Prof. Dr. Mursyid, S.Ag., M.H.I. (Guru Besar Hukum Islam)
- Prof. Dr. Nur Chalis, M.A. (Guru Besar Bahasa dan Sastra Arab)
- Prof. Dr. Ismail Muhammad, M.Ag. (Guru Besar Pembelajaran Bahasa Arab)
- Prof. Dr. Nilam Sari, M.Ag. (Guru Besar Ekonomi dan Keuangan Islam)
- Prof. Dr. Abd Wahid, M.Ag. (Guru Besar Hadis Ahkam)
- Prof. Dr. Sri Suyanta, M.Ag. (Guru Besar Sejarah Pendidikan Islam)
- Prof. Dr. Salami, M.A. (Guru Besar Pendidikan Agama Islam)
- Prof. Dr. Safrilsyah, S.Ag., M.Si. (Guru Besar Psikologi Agama)
- Prof. Dr. Analiansyah, S.Ag., M.Ag. (Guru Besar Fiqh Kontemporer)
