Tugu Aneuk Mulieng, Ikon Baru Pidie Rampung

Tugu Aneuk Mulieng, Ikon Baru Pidie Rampung
Tugu Aneuk Mulieng diresmikan Pj Bupati Pidie, Samsul Azhar, diikuti dengan penandatangan prasasti. Peresmian turut disaksikan Ketua DPRK Pidie, Anwar Sastra Putra dan anggota, Kamis (2/12/2024). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Sigli— Pidie kini memiliki ikon baru yang menarik perhatian masyarakat dan pengguna jalan, yakni Tugu Aneuk Mulieng di simpang empat Kota Sigli.

Tugu berbentuk biji melinjo raksasa ini akhirnya rampung dan diresmikan pada Kamis, (2/12/2024), setelah melalui proses pembangunan yang cukup panjang sejak tahun 2022.

Pembangunan tugu ini menelan anggaran fantastis sebesar Rp 6,7 miliar, yang terdiri dari Rp 4,8 miliar Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) dan Rp 1,9 miliar dari Bank Aceh.

Proyek Tugu Aneuk Mulieng dilakukan dalam dua tahap dengan sumber dana yang berbeda. Tahap pertama dimulai pada tahun 2022 menggunakan anggaran dari DOKA. Proyek ini dikerjakan oleh CV. Surya Wahana Gesindo dengan kontrak senilai Rp 4,726 miliar dari pagu awal Rp 4,825 miliar.

Namun, anggaran tersebut belum cukup untuk menyelesaikan tugu, sehingga pada tahun 2024, proyek ini dilanjutkan menggunakan dana sponsor dari Bank Aceh sebesar Rp 1,9 miliar.

Tahap kedua dikerjakan oleh CV. Zia Pratama dengan nilai kontrak Rp 1,845 miliar. Menariknya, perusahaan ini hanya berada di peringkat keempat dari empat peserta tender, namun tetap dipercaya untuk menyelesaikan proyek tersebut. Potongan harga yang ditawarkan juga relatif kecil, hanya Rp 54 juta dari pagu anggaran yang tersedia.

Baca juga: RSUD TCD Sigli Luncurkan SIMRS dan Rekam Medis Elektronik

Kini, Tugu Aneuk Mulieng tidak hanya menjadi ikon baru bagi Kabupaten Pidie, tetapi juga menambah keindahan kawasan simpang empat Sigli. Tugu tersebut dilengkapi dengan kolam air mancur bertingkat, taman yang ditanami rumput, dan berbagai tanaman kecil, menciptakan pemandangan estetis yang menarik perhatian.

Selain itu, di area tugu terdapat tulisan “Sigli” dan logo Bank Aceh sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi finansial dari bank tersebut. Namun, keberadaan DOKA sebagai sumber anggaran utama pembangunan tugu ini justru tidak terlihat disebutkan di lokasi.

Pj Bupati Pidie, Samsul Azhar, dalam sambutannya saat peresmian, mengungkapkan rasa syukur atas terealisasinya pembangunan tugu ini yang menjadi simbol kebanggaan masyarakat Pidie.

Samsul menegaskan tugu ini merupakan bukti Kabupaten Pidie adalah salah satu penghasil melinjo terbaik, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pembangunan tugu tersebut, termasuk Bank Aceh.

“Kami mengucapkan terima kasih, kepada semua pihak yang telah mendukung proses pembangunan tugu memiliki ciri khas Pidie, bahkan Tugu Aneuk mulieng tersebut menjadi bukti, sebagai penghasil melinjo terbaik di dunia,” ujarnya.

Samsul Azhar menambahkan keberadaan Tugu Aneuk Mulieng tidak hanya sebagai ikon estetis, tetapi juga sebagai pengingat potensi Pidie dalam menghasilkan melinjo berkualitas.

Ia berkomitmen untuk mendorong program pengembangan bibit melinjo dan produk turunannya agar dapat terus dihasilkan dari melinjo asli Pidie.

“Kita akan mendorong semua pihak, untuk mencanangkan program pengembangan bibit melinjo dan seluruh turunan produk dari melinjo ini, dihasilkan dari melinjo asli Pidie,” tuturnya.

Artikel SebelumnyaWartawan Senior Atmakusumah Astraatmadja Meninggal Dunia
Artikel SelanjutnyaTingkat Penyelesaian Perkara MS Jantho Capai 99,65 Persen

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here