
Komparatif.ID, Banda Aceh—Tim medis Medco Foundation dan Medco E&P Malaka,dengan semangat kemanusiaan tinggi, menembus keterisoliran demi mencapai para korban bencana banjir dan tanah longsor di pedalaman Aceh.
Tim medis Medco memilih kawasan terparah terpapat banjir dan tanah longsor—bencana hidrometeorologi—di Aceh seperti Lokop dan Pante Bidari di Aceh Timur, hingga Sawang, Aceh Utara.
Bakti kemanusiaan Medco untuk fase pertama berlangsung mulai 9 hingga 17 Desember 2025.
Roni Pramaditia, Head of Medco Foundation,Kamis (18/12/2025) menerangkan penanggulangan kesehatan untuk para korban banjir dalam bentuk kegiatan Mobile Training Service yang didukung oleh Medco Energi Internasional,yaitu pemeriksaan dan pengobatan.

Jumlah pasien yang berhasil dijangkau tim medis Medco di lima kabupaten lebih dari 2 ribu jiwa. terdiri dari balita hingga lansia.
Para pasien tersebut tersebar di berbagai kamp pengungsian di Aceh Timur, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Bireuen, dan Kota Lhokseumawe.
Selain memeriksa dan mengobati pasien korban bencana, Medco Foundation juga menyerahkan bantuan paket obat-obatan dan peralatan medis untuk 2.000 pasien ke sejumlah rumah sakit dan puskesmas.
Di Aceh Timur, bantuan obat-obatan diserahkan ke RSUD Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Puskesmas Indra Makmu, Julok, Lokop Serbajadi, Keude Geurubak, Nurussalam, Madat, dan Puskesmas Perkebunan Inti.
Di Aceh Tamiang, obat-obatan diserahkan ke Puskesmas Kejuruan Muda. Di Bireuen, bantuan obat-obatan diterima oleh Puskesmas Kutablang, sedangkan di Kota Lhokseumawe diterima oleh Puskesmas Blang Mangat.
Roni Pramaditia mengatakan Mobile Medical Services yang dilakukan Medco Foundation dan Medco E&P Malaka di Aceh adalah bagian dari program Medco Peduli Bencana Sumatera, dengan tujuan utama membantu para korban bencana mendapatkan kebutuhan pokok dan kesehatan pada masa tanggap darurat.
“Selain di Aceh, kami juga membantu korban bencana di Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Selain layanan kesehatan, kami juga mendistribusikan bantuan logistik pangan dan nonpangan,” ujar Roni.
Kepala UPTD Puskesmas Lokop, dr. Ainu Sofia, mengatakan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat di daerah terpapar bencana banjir dan tanah longsor terhenti karena bangunan puskesmas rusak banjir dan stok obat atau peralatan medis telah tersapu banjir.
Baca: Usai Shutdown Panjang, BPMA dan Medco E&P Malaka Lifting Kondensat 60 Ribu Barel dari Blok A Aceh
“Pelayanan kesehatan yang dilakukan Medco Foundation sangat membantu kami. Ini telah membangkitkan mental kami tenaga medis, yang sebelumnya nyaris putus asa karena tidak ada tempat dan obat yang bisa kami gunakan untuk melayani korban,” kata Ainu Sofia.
Dia juga mengatakan, tim medis Medco juga memiliki semangat humanisme yang tinggi, sehingga membuat pekerjaan penanganan kesehatan di tengah lokasi bencana, berjalan lebih harmoni.











