Teuku Fazil Sayangkan Mahasiswa Unimal Pilih Bentrok Ketimbang Dialog

Teuku Fazil Mutasar. Foto: Ist.
Teuku Fazil Mutasar. Foto: Ist.

Komparatif.ID, Lhokseumawe—Teuku Fazil Mutasar (30)menyayangkan demontrasi yang dilakukan oleh dua ribuan mahasiswa Universitas Malikussaleh, Senin (12/9/2022) berakhir dengan bentrok dan rusaknya fasilitas publik.

Dalam siaran persnya yang dikirimkan kepada Komparatif.id, Selasa (13/9/2022) Teuku Fazil Mutasar menyebutkan andaikan bentrokan tidak terjadi, sungguh momentum besar akan didapatkan oleh mahasiswa, yaitu dialog dua arah.

Dialog tersebut, kata Teuku Fazil Mutasar sangat berguna bagi mahasiswa untuk mendapatkan informasi penting yang disampaikan oleh Pj Walikota Lhokseumawe, maupun stakeholder lainnya.

Unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa Unimal, dengan tuntutan kepada pemerintah menurunkan harga BBM, merupakan kegiatan terpuji, karena masih ada rasa peka terhadap keadaan ekonomi yang sedang tidak baik.

Unjuk rasa, seperti yang pernah dilakukan di Korea Selatan, dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan aspirasi mahasiswa, serta mendulang simpati ralyat luas. Panggung demokrasi tersebut dapat digunakan semaksimal mungkin, dengan tujuan pemerintah mendengar aspirasi rakyat.

Sayangnya, unjuk rasa oleh mahasiswa Unimal yang dilakukan pada Senin, gagal mendulang simpati rakyat. Bahkan Fazil sendiri gagal mendapatkan apa sebenarnya yang sedang mahasiswa suarakan.

“Saya juga tidak tahu tuntutan apa yang ingin mereka sampaikan, karena sudah rusuh duluan. Saya baru tahu bila mahasiswa demo soal kenaikan harga BBM, setelah membaca informasi di timeline media sosial,” sebut Teuku Fazil.

Lebih lanjut Fazil menyebutkan,”Untuk mengumpulkan massa sebanyak itu bukan perkara mudah. Tapi karena gegabah, akhirnya energi yang begitu besar, menghasilkan gaungnya kecil. Bahkan yang tersampaikan kepada publik hanya soal kerusuhan dan pengrusakan Gedung DPRK Lhokseumawe.”

Andaikan tidak rusuh, menurut Fazil akan lahir dialog dua arah. Pemerintah Kota Lhokseumawe yang juga bukan penentu naiknya harga BBM, tentu akan memberikan penjelasan dan strategi yang akan ditempuh menyikapi pengurangan subsidi BBM. Mahasiswa juga dapat menyampaikan dampak buruk bagi eknomi rakyat, dengan naiknya harga jual BBM oleh pemerintah.

Dengan kekuatan mahasiswa Unimal, Pemerintah Kota Lhokseumawe dan DPRK setempat juga akan lebih cepat bergerak mengurangi dampak negatif inflasi akibat berkurangnya subsidi bahan bakar.

Fazil berharap, ke depan tokoh-tokoh mahasiswa tidak lagi mudah terprovokasi, sehingga tujuan aksi tidak berganti dengan kerusuhan. “Hal terpenting dari sebuah aksi adalah tersampaikannya tujuan dengan cara paling efektif. Semoga ke depan teman-teman aktivis mahasiswa lebih bijak dalam menjalankan aksi, sehingga tujuan utama tercapai dan daerah tidak rugi,” imbuhnya.

Artikel SebelumnyaAchmad Marzuki: Usulan Hibah Vertikal Masuk Sebelum Bulan 6
Artikel SelanjutnyaKemenag dan Kajati MoU Bidang Hukum Perdata & TUN
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here