Komparatif.ID, Semarang– Candi Borobudur tidak seluruhnya dibangun dari susunan batu. Candi Borobudur ternyata dibangun di atas bukit yang puncaknya diratakan dan dipadatkan.
Selama ini banyak yang terkecoh, mengira Borobudur dibangun dengan cara menyusun batu dari bawah ke atas. Mirip pembangunan piramida di Mesir. Banyak juga yang mengira batu-batu itu direkatkan menggunakan putih telur.
Ternyata apa yang disangka selama ini, salah semuanya. Borobudur dibangun di atas gundukan bukit. Demikian juga perekatnya, bukan putih telur. Tapi kuncian khusus antar batu yang dikenal dengan teknik sambung tipe ekor burung. Teknik tersebut banyak ditemukan di sambungan batu.
Baca juga: Masjid Tuha Indrapuri, Warisan Iskandar Muda yang Dibangun di atas Candi
Teknik sambung lainnya yaitu tipe takikan, tipe alur dan lidah, serta tipe purus dan lubang.
Candi Borobudur berbentuk punden berundak, dengan panjang 121,66 meter, lebar 212,33 meter, dan tinggi 35,40 meter.
Candi yang dibangun pada Abad ke-8 tersebut memiliki 10 tingkat. Candi tersebut berbentuk kisi-kisi yang semakin ke atas semakin pendek.
Candi Borobudur tersusun atas batuan andesit yang disusun dengan pola arah horizontal. Ukuran batu yang dipakai berkisar antara: panjang 40–50 cm, tebal 30–40 cm, dan tinggi 20–25 cm.
Sumber: Balai Konservasi Borobudur