Komparatif.ID,Bireuen—Diana Hasnah (20) segera membeli satu unit sepeda motor matic, setelah mendapatkan bonus dari KONI Bireuen, Selasa (21/3/2023). Bonus yang diberi tajuk “tali asih” tersebut diberikan sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras dan prestasi para atlet Bireuen yang bertarung pada Pekan Olah Raga Aceh (PORA) 2022 di Pidie.
Diana Hasnah, mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Almuslim, Bireuen, pertama kali mengenal dunia olahraga panjat tebing pada usia sangat belia. Pada usia delapan tahun pada 2011, Diana mulai tertarik pada olahraga panjat-memanjat tersebut.
Lahir di Lhokseumawe pada 2003 dari pernikahan Juliana dan Jhon Kennedy, hingga 2018 menghabiskan masa kecil dan remajanya di bekas kota yang dikenal dengan sebutan Petro Dollar.
Baca: Mukhlis Raih Kegemilangan Bireuen di PORA XIV Pidie
Anak kedua dari lima bersaudara tersebut hidup jauh dari asuhan orangtua. Ibunya telah lama menjadi tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia.
Seorang pelatih sekaligus aktivis pecinta alam yang aktif di Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bireuen, Suryadi, atau akrab disapa Dipa melihat potensi besar pada Diana. Dia dan Ketua FPTI Bireuen Muslim Cut Hasan mengajak sang dara pindah ke Kota Juang, bergabung bersama mereka.
Diana Hasnah bersedia. Dia pun berkemas menuju Bireuen. Di kabupaten yang dikenal memiliki jasa besar dalam perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia tersebut, Diana tinggal di rumah Dipa.
Saat mengikuti PORA 2022 di Pidie, Diana Hasnah berhasil mempersembahkan 2 medali perak dan 2 medali perunggu pada kategori Lead dan Bolder.
“Potensi yang dimiliki oleh Diana sangat besar. Pada Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah Aceh, dia meraih dua keping medali emas. Prestasi tersebut memberikan satu kursi untuk dirinya menjadi salah satu perwakilan Aceh menuju POMNAS 2022 di Sumatera Barat,” terang Dipa.
Sebagai pelatih sekaligus ayah asuh, Dipa mengatakan Diana Hasnah merupakan salah satu atlet binaannya yang memiliki etos tinggi. Ia pantang menyerah dan selalu siap menaklukkan tantangan.
Dipa juga menjelaskan, uang tali asih yang didapat oleh Diana Hasnah, dipergunakan untuk membeli sepada motor matic yang telah lama diidamkan dara tersebut.
“Alhamdulillah, dengan segala keterbatasannya, Diana sangat rajin berlatih. Bahkan, supaya dekat dengan tempat Latihan, dia tinggal di rumah saya. Kini ia telah membeli sepeda motor atas keringat yang ia cucurkan selama ini. Semoga Diana semakin berpretasi di masa akan datang,” sebut Dipa bangga dan terharu.
Setelah membeli motor, Diana pamit pulang sementara waktu ke Kota Lhokseumawe untuk menjenguk keluarganya. Ia ingin berbagi kebahagiaan dengan adik-beradiknya di kampung halaman.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Bireuen dan KONI Bireuen menjanjikan akan memberikan bonus kepada atlet yang berhasil mempersembahkan medali emas dalam ajang PORA 2022. Selain itu, mereka juga memberikan tali asih—bonus—kepada atlet yang berhasil mempersembahkan medali perak dan perunggu.
Pemerintah melalui KONI Bireuen memberikan 1,8 miliar rupiah bonus dan tali asih kepada atlet. Pemberian bonus tersebut agak terlambat dari komitmen awal karena terkendala anggaran.
“Terima kasih telah berjuang untuk Bireuen. Bonus ini hanya pemantik semangat, Semoga berguna untuk para atlet dan keluarganya,” sebut Ketua KONI Bireuen H. Mukhlis Cut Hasan, melalui Ketua Harian Murdani.