Komparatif.ID— Teh hijau sering kali identik dengan gaya hidup sehat dan upaya menurunkan berat badan. Namun, kebiasaan minum setiap hari ternyata menyimpan beragam manfaat kesehatan yang lebih luas dan dalam dari sekadar membantu membakar kalori.
Melansir Health, kandungan alami dalam teh hijau, terutama antioksidan dan senyawa L-theanine, menjadikan minuman ini sebagai salah satu yang paling direkomendasikan untuk dikonsumsi secara rutin.
Salah satu manfaat yang cukup menonjol adalah kemampuannya meredakan kecemasan dan stres. Ini berkat L-theanine, asam amino yang secara ilmiah terbukti membantu menenangkan sistem saraf.
Penelitian menyebutkan konsumsi sekitar 200 miligram L-theanine mampu menurunkan tingkat kecemasan serta memperbaiki kualitas tidur. Efek ini menjadikan teh hijau bukan hanya pilihan bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan, tapi juga bagi siapa pun yang mencari ketenangan dalam rutinitas harian.
Selain menenangkan pikiran, teh hijau juga memiliki peran dalam memperlambat penurunan fungsi otak. Kandungan antioksidan di dalamnya bekerja melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang bisa berujung pada penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Manfaat lainnya yang tak kalah penting adalah pada kesehatan tulang. Konsumsi teh hijau diketahui dapat mengurangi risiko osteoporosis. Antioksidan membantu meningkatkan pembentukan tulang dan mencegah kehilangan massa tulang.
Baca juga: Teh Rambut Jagung, Minuman Kaya Manfaat
Lebih jauh lagi, senyawa polifenol dalam teh ini diyakini memiliki efek antipenuaan karena kemampuannya dalam mengurangi peradangan dan melindungi sel dari kerusakan. Efek ini memberi kontribusi pada hidup yang lebih sehat dan berkualitas.
Teh hijau juga menjadi sekutu baik dalam menjaga kadar kolesterol. Sejumlah penelitian menyebutkan konsumsi teh hijau mampu menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan total kolesterol dalam darah, yang pada gilirannya dapat menekan risiko serangan jantung dan stroke.
Dari sisi fungsi otak, teh hijau ternyata juga mampu meningkatkan daya ingat. Kandungan L-theanine yang sama berkontribusi pada peningkatan kemampuan kognitif, sebagaimana ditunjukkan dalam studi yang melibatkan sejumlah partisipan sehat yang diberi ekstrak teh hijau.
Bagi penderita atau yang berisiko mengalami diabetes tipe-2, teh hijau juga memberikan harapan. Antioksidan dalam teh ini dapat membantu tubuh mengurangi resistensi insulin, kondisi yang menyebabkan tubuh kesulitan mengelola gula darah.
Dalam kaitannya dengan pencegahan stroke, riset menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dalam jumlah sedang dapat mengurangi risiko stroke hingga 21 persen. Efek ini berkaitan dalam menurunkan tekanan darah dan menjaga kelenturan pembuluh darah melalui aktivitas antioksidannya.
Memang tak bisa dipungkiri, alasan utama banyak orang memilih teh hijau adalah untuk menurunkan berat badan. Teh ini mengandung katekin, sejenis antioksidan yang membantu mempercepat metabolisme dan proses pembakaran kalori.
Walau sebagian besar bukti ilmiah berasal dari studi berbasis ekstrak, teh yang diseduh tetap bisa menjadi bagian dari strategi menurunkan berat badan secara alami.
Soal seberapa banyak yang sebaiknya dikonsumsi, beberapa penelitian menyebutkan satu cangkir per hari sudah cukup memberi manfaat, meski konsumsi hingga lima cangkir bisa memberikan efek yang lebih optimal.
Batas aman konsumsi pun cukup luas, yakni hingga delapan cangkir per hari, asalkan asupan kafein dari sumber lain dibatasi. Dalam satu cangkir terkandung sekitar 30 hingga 50 miligram kafein, dan total kafein harian sebaiknya tidak melebihi 400 miligram.
Terlalu banyak kafein justru dapat menimbulkan efek samping seperti kegelisahan, rasa tidak nyaman, bahkan mual. Selain itu, dalam dosis tinggi juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, khususnya yang berkaitan dengan jantung.
