Surip Widodo Akhirnya Sarjana Setelah Kuliah 27 Tahun

Surip Widodo bersama istri dan anak-anaknya di atas becak di salah satu kawasan di Aceh Besar. Foto: Koleksi Surip.
Surip Widodo bersama istri dan anak-anaknya di atas becak di salah satu kawasan di Aceh Besar. Foto: Koleksi Surip.

Komparatif.ID, Banda Aceh—Surip Widodo merupakan salah satu pria yang teguh merawat cita-cita menjadi sarjana. Mulai kuliah tahun 1995 di Jurusan Teknik Sipil,Universitas Syiah Kuala, Surip lulus tahun 2022 di Jurusan Akuntasi Publik Politeknik Aceh.

Sabtu (26/11/2022) Surip Widodo resmi menjadi sarjana. Ia menggenggam gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) setelah timbul tenggelam di dunia pendidikan tinggi. Doa penuh syukur ia panjatkan. Akhirnya, pria kelahiran Jawa Timur, 13 Juni 1976 itu resmi menjadi salah seorang scholar Indonesia.

Baca juga: Azhari Idris, dari Bireuen ke Hulu Migas Indonesia

Pria bertubuh semampai yang mempersunting dara Aceh Tamiang, merupakan alumnus SDN Ladang Bisik Aceh Singkil. Ia lulus tahun 1989. Selanjutnya menempuh studi lanjutan di SMPN Keumala, Pidie dan lulus tahun 1992.

Anak kedua dari lima bersaudara buah hati Sadikin dan Suminem itu kemudian melanjutkan ke SMA Negeri Kota Bakti, Pidie. Ia lulus tahun 1995.

Setelah meminta restu kuliah dari kedua orangtuanya, pada tahun yang sama ia mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswa di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala.

Surip lulus menjadi sarjana setelah kuliah 27 tahun di beberapa universitas di Aceh. Ia dilantik sebagai sarjana pada Sabtu (26/11/2022) di Politeknik Aceh. Foto: Koleksi Surip.
Surip lulus menjadi sarjana setelah kuliah 27 tahun di beberapa universitas di Aceh. Ia dilantik sebagai sarjana pada Sabtu (26/11/2022) di Politeknik Aceh. Foto: Koleksi Surip.

Setelah mengikuti serangkaian testing, ia diterima di jurusan favorit tersebut. Surip pun berstatus sebagai mahasiswa.

Pria pendiam yang menggemari dunia teater itu kuliah seperti mahasiswa umumnya. Dalam perjalanan waktu ia ikut terlibat dalam berbagai aktivita sosial kemasyarakat, gerakan koreksi terhadap pemerintah, serta berbagai hal yang berkaitan dengan pengayaan diri.

Seperti selembar daun yang dihanyutkan sungai menuju muara yang jauh. Surip terombang-ambing dalam aliran hidup, yang kemudian membawanya jauh ke hilir. Ia drop out dari Universitas Syiah Kuala. Sang pria tak menyesal. Ia melanjutkan pendidikan ke Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) Banda Aceh.

Selanjutnya dia juga kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha). Lagi-lagi tak lulus. Surip yang sangat sibuk dengan pekerjaanya di beberapa lembaga nirlaba seperti Koalisi NGO HAM Aceh, Yayasan Anak Bangsa, Sanggar Cuex, dan lain-lain, serta kemudian menikah, membuatnya harus meninggalkan bangku kuliah.

Banyak yang mengira mimpinya menjadi sarjana telah padam. Ternyata sembari menjalani tugasnya sebagai seorang suami, ayah, serta menantu yang baik, Surip Widodo tetap memelihara secara teguh menjadi sarjana; sesuai janjinya kepada kedua orangtua kala ia meninggalkan Kota Bakti pada tahun 1995.

Kini, ayah dari Sofia, Syakila, Galih dan Rere Raihana telah menjadi sarjana, setelah purna sebagai mahasiswa di Politeknik Aceh. Apa cita-cita selanjutnya? Surip Widodo tetap ingin melanjutkan hidup sebagai seorang suami dan ayah yang sederhana.

Artikel SebelumnyaDekan FISIP Umuslim Minta Alumnus Jaga Nama Kampus
Artikel SelanjutnyaGubernur Ingatkan Disdik Jangan Ada Korupsi Penerimaan Guru PPPK
Muhajir Juli
Jurnalis bersertifikat Wartawan Utama Dewan Pers. Penulis buku biografi, serta tutor jurnalistik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here