Suhu di Banda Aceh Capai 34 Derajat, BMKG: Bukan Gelombang Panas

Suhu di Banda Aceh Capai 34 Derajat, BMKG: Bukan Gelombang Panas Cuaca Ekstrem Landa Aceh, Warga Diminta Waspadai Karhutla
Ilustrasi. Foto: Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Cuaca panas melanda Banda Aceh pada Sabtu, (31/5/2025). Berdasarkan data dari weather.com, suhu udara mencapai 34 derajat celcius dengan sensasi panas yang dirasakan (Feels Like Temperature) mencapai 36 derajat celcius. 

Indeks UV pun tercatat pada angka 6 yang tergolong dalam kategori risiko bahaya tinggi, terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan tanpa perlindungan terhadap sinar matahari.

Tidak hanya di Banda Aceh, cuaca panas juga dilaporkan terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Menanggapi kondisi ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan peningkatan suhu udara yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia pada bulan Mei 2025 bukan merupakan fenomena gelombang panas atau heatwave seperti yang kerap melanda beberapa negara di Asia Tenggara. 

BMKG menjelaskan suhu maksimum yang tercatat di Indonesia masih berada di bawah 35,5 derajat celcius, sehingga tidak memenuhi syarat sebagai heatwave secara meteorologis.

BMKG menjelaskan sensasi panas yang dirasakan masyarakat lebih disebabkan oleh beberapa faktor meteorologis yang saling berkontribusi. Di antaranya adalah tingginya kelembapan udara serta rendahnya kecepatan angin, yang membuat tubuh manusia sulit mengeluarkan panas secara efisien. 

Selain itu, cuaca cerah yang terjadi secara konsisten memungkinkan radiasi matahari masuk secara maksimal ke permukaan bumi.

Baca juga: Tips Praktis Mengatasi Cuaca Panas

Faktor lain yang turut memperkuat kondisi ini adalah posisi semu matahari yang saat ini berada di sekitar wilayah ekuatorial dan bergerak ke arah utara. Posisi ini menyebabkan Indonesia menerima penyinaran matahari yang sangat optimal, terutama di bagian barat dan tengah wilayah nusantara. 

Kombinasi antara langit cerah, kelembapan relatif rendah, dan angin yang lemah, khususnya pada siang hari, turut memperkuat efek pemanasan permukaan bumi. 

Tidak adanya awan yang memantulkan sebagian sinar matahari membuat radiasi matahari langsung mencapai tanah dan menciptakan suhu yang lebih tinggi dari biasanya.

BMKG menekankan kondisi panas seperti ini bukan sesuatu yang luar biasa. Fenomena ini merupakan siklus tahunan yang terjadi secara rutin pada periode yang sama setiap tahunnya. 

Biasanya, suhu akan meningkat seiring dengan transisi dari musim hujan menuju musim kemarau, dan akan kembali menurun ketika musim kemarau memasuki fase akhir atau saat hujan kembali mulai turun.

Selain menjelaskan kondisi suhu terkini, BMKG juga merilis prediksi resmi terkait musim kemarau 2025. Puncak musim kemarau di Indonesia diperkirakan akan terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus. 

Prediksi ini didasarkan pada analisis data iklim dan cuaca yang mempertimbangkan pergerakan angin monsun, posisi matahari, serta dinamika atmosfer lainnya yang memengaruhi pola curah hujan dan suhu di wilayah Indonesia.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki puncak musim kemarau mulai Juni hingga Agustus. Ia mengimbau masyarakat dan berbagai sektor yang terdampak seperti pertanian, perikanan, dan energi untuk mulai melakukan langkah antisipatif guna mengurangi potensi kerugian akibat kekeringan maupun kelangkaan air.

Beberapa wilayah seperti Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan sebagian Papua diperkirakan akan mengalami musim kemarau yang lebih kering dari biasanya. 

Kondisi ini dapat memperbesar potensi terjadinya kekeringan dan gangguan terhadap ketersediaan air bersih, khususnya di daerah yang selama ini rentan mengalami kekurangan air saat musim kemarau panjang.

Selain itu, BMKG juga mewaspadai meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan, terutama di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang memiliki sejarah kebakaran tahunan saat kemarau.

Artikel SebelumnyaTips Praktis Mengatasi Cuaca Panas
Artikel SelanjutnyaGara-gara Live TikTok, Seorang Suami di Kuta Krueng Habisi Istrinya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here