Komparatif.ID. Meulaboh– Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Meulaboh, Aceh Barat, menambah empat doktor. Keempat doktor tersebut menyelesaikan kuliah dari empat kampus berbeda.
Dr. Hasnadi dari Universitas Semarang, Dr. Muhajir Al-Fairusy dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Sullati Armawi, P.hd dari Sudan, dan Hidayati Muslimah P.hd dari Malasyia.
Penambahan empat doktor menjadi energi baru untuk penguatan akademik dan mendorong perubahan status ke IAIN. Keempat doktor telah mendapat pengakuan ijazah strata tiga tersebut oleh BKN Regional XIII.
Kepala Bidang Kepegawaian STAIN Meulaboh, Faisal, M.Si, Jumat (1/9/2022) mengatakan surat penyesuaian penggunaan gelar doktor telah dikeluarkan pada tanggal 31 Agustus 2022 oleh BKN wilayah Aceh, setelah beberapa bulan sebelumnya pihaknya mengirim permohonan penyesuaian.
Faisal berharap dengan bertambahnya doktor di STAIN Meulaboh, akan memperkuat SDM kampus satu-satunya PTKIN di Pantai Barat Aceh tersebut, dan proses perubahan status ke IAIN juga akan lebih lempang ke depan.
Ketua STAIN Meulaboh Dr. Inayatillah, turut merasa bangga atas pencapaian prestasi akademik dan pengakuan gelar tersebut.
“Ini menjadi amunisi bagi penguatan kelembagaan, perubahan bentuk ke IAIN, dan paling penting keberadaan STAIN akan terus diminati ke depan dengan bertambahnya para doktor muda di bidangnya tersebut.”
Hal senada juga disampaikan Arroyan Ramli yang menjabat Kepala P3M, penambahan doktor akan berdampak pada akreditasi kampus dan penguatan riset serta pengabdian kampus terhadap masyarakat ke depan.