Komparatif.ID–Tanpa kita sadari, setiap tahun 2.880 ton beras dibuang percuma oleh penduduk di Indonesia. Setiap orang, pada setiap kali makan nasi, minimal menyisakan satu butir nasi di dalam piring.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diakses Komparatif.Id, JUmat (22/12/2023), tahun 2022 jumlah konsumsi beras di Indonesia 30,2 juta ton. Jumlahnya meningkat 0,5 persen dibandingkan konsumsi beras tahun 2021 yaitu 30,04 juta ton.
Jumlah produksi padi Indonesia tahun 2022 sebanyak 54,75 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Sedangkan tahun 2023, diperkirakan produksi padi Indonesia 53,63 juta ton GKG. Turun 1,12 juta ton GKG atau 2,05 persen.
Baca: Ahli Sebut Beras Plastik Tak Mungkin Dapat Dikonsumsi
Secara global, konsumsi beras Indonesia berada di peringkat keempat di dunia. Berdasarkan data volume konsumsi beras terbanyak di dunia, peringkat satu ditempati Republik Rakyat China (Tiongkok Daratan) 154,9 juta ton. Peringkat kedua India dengan jumlah konsumsi 112,5 juta ton. Peringkat ketiga Bangladesh 37,6 juta ton. Peringkat keempat Indonesia 35,3 juta ton.Vietnam di peringkat kelima dengan volume konsumsi 21,6 juta ton.
Dalam sebuah acara, seorang peminat kajian ekonomi pertanian padi, menyebutkan setiap kali makan, selalu saja ada satu butir beras dibuang dalam bentuk nasi. Aktivitas tersebut meskipun disadari, tapi dianggap tidak menjadi persoalan. Toh hanya satu butir yang dibuang.
Ternyata, dengan asumsi 200 juta penduduk Indonesia yang melakukannya setiap makan, maka setiap tahun 2.880 ton beras dibuang di Indonesia. Semuanya dilakukan dengan sengaja.
Hitungannya, 1 gram beras berjumlah 50 butir. Volume beras dalam satu kilogram 50 ribu butir. Dengan asumsi 200 juta penduduk yang makan nasi, setiap kali makan beras dibuang mencapai 4 ton. Dua kali makan 8 ton beras dibuang dengan sengaja.
Setiap bulan beras yang disia-siakan 240 ton. Artinya setiap tahun beras yang terbuang di Indonesia mencapai 2.880 ton.
