Komparatif.ID— Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh warna dengan kontroversi yang melibatkan empat sosok berbeda bernama Agus. Masing-masing menghadirkan cerita yang mengejutkan publik.
Mulai dari Agus Suartama alias Agus Buntung yang menjadi tersangka kasus pelecehan seksual, hingga drama Agus Rahmat dengan penggalang dana untuk pengobatan matanya.
Mulai dari simpati yang berubah menjadi kekecewaan hingga kasus kriminal yang memicu diskusi sosial, nama Agus mendominasi pemberitaan dan diskusi masyarakat pada 2024.
Berikut Komparatif.ID rangkum empat sosok Agus yang berhasil mencuri perhatian khalayak pada 2024:
Agus Salim: Dari Korban Air Keras hingga Dugaan Penyelewengan Donasi
Agus Salim, yang awalnya menyita perhatian publik sebagai korban penyiraman air keras, kini berbalik menjadi sorotan negatif akibat dugaan penyelewengan dana donasi.
Donasi sebesar Rp1,5 miliar yang dihimpun melalui berbagai platform untuk biaya pengobatan matanya justru digunakan untuk hal-hal di luar tujuan awal, termasuk membayar utang dan membantu kerabat tanpa persetujuan.
Konflik ini mencuat setelah Novianthi Pratiwi, penggalang dana yang membantunya, membeberkan temuan aliran dana yang mencurigakan. Alih-alih menjelaskan, Agus justru melaporkan Novi ke polisi dengan bantuan pengacara Farhat Abbas.
Kasus ini menjadi bahan perbincangan di media sosial, terutama setelah video viral dengan kutipan, “Agus sedih, Buk. Agus sedih banget,” menjadi meme yang masif disebar ulang oleh warganet.
Publik yang awalnya bersimpati kini merasa kecewa, menuntut transparansi dalam pengelolaan dana tersebut.
Agus Buntung: Pelaku Pelecehan Seksual Tanpa Tangan
Selain Agus Salim, nama Agus kembali mencuat mencuri perhatian publik dalam kasus yang berbeda melalui sosok I Wayan Agus Suartama, alias Agus Buntung .
Ia menjadi tersangka dalam kasus pelecehan seksual terhadap 15 korban, termasuk tiga anak di bawah umur di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca juga: Dukun Patah di Aceh Barat Lecehkan Pasien Hingga Hamil
Perilaku manipulatif dan ancaman psikologis menjadi modus yang digunakannya untuk memaksa korban memenuhi keinginannya. Agus Suartama sempat berhasil menarik iba warganet usai mengklaim sebagai korban salah tuduh. Ia mengatakan dirinya tidak mungkin menjadi predator seksual karena kondisi tubuhnya.
Namun semua berbalik arah setelah satu persatu fakta terkuak. Publik lalu dikejutkan dengan video yang memperlihatkan Agus sering mabuk dan menghirup lem, bertolak belakang dengan kesan awal sebagai sosok tidak bersalah.
Kasus ini memicu gelombang dukungan kepada para korban dan menyoroti perlunya penanganan hukum yang tuntas. Agus kini telah ditahan, dan proses hukumnya tengah berjalan.
Agus Rahmat: Mantan Satpam yang Bakar Kantor Pajak
Kontroversi lainnya datang dari Agus Rahmat, mantan satpam Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Lampung Utara, yang membakar kantornya sendiri sebagai bentuk pelampiasan emosi setelah dipecat.
Kebakaran yang terjadi pada 7 Desember 2024 itu menyebabkan kerugian hingga Rp500 juta, termasuk uang tunai yang ikut terbakar. Sebelum aksinya, Agus sempat memanipulasi CCTV untuk menghindari deteksi.
Penangkapan Agus membawa perhatian pada pentingnya pengelolaan stres kerja dan kesehatan mental di lingkungan kerja pemerintah. Agus Rahmat kini ditahan sebagai tersangka pembakaran Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Lampung Utara.
Agus Herbin Tambun: Pembunuhan Istri saat Karaoke
Hertalina Boru Simanjuntak (45), seorang ibu rumah tangga asal Desa Suka Damai, Kecamatan Sei Bamban, Serdang Bedagai, Sumatera Utara, tewas mengenaskan di tangan suaminya sendiri, Agus Herbin Tambun.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu malam, 2 November 2024, ketika Hertalina sedang asyik live karaoke di Facebook bersama keluarga di rumahnya.
Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Serdang Bedagai, AKP Donny P Simatupang, pelaku tiba-tiba mendatangi korban saat acara karaoke sedang berlangsung.
Tanpa sepatah kata, Agus mengambil pisau yang ada di atas meja dan menikam istrinya sebanyak lima kali dari belakang. Serangan mendadak ini sontak membuat keluarga yang berada di tempat kejadian panik dan berusaha menyelamatkan Hertalina.
Hasil penyelidikan polisi mengungkapkan bahwa aksi brutal ini diduga dilatarbelakangi rasa cemburu. Agus merasa sakit hati karena mencurigai korban sering berkomunikasi dengan mantan suaminya.
Setelah ditikam, Hertalina yang terluka parah segera dilarikan ke Rumah Sakit Chevani di Kota Tebing Tinggi oleh kerabatnya. Namun, luka yang dideritanya terlalu parah hingga nyawanya tidak tertolong.
Jenazah korban kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi sebelum akhirnya disemayamkan di rumah orang tuanya yang berdekatan dengan lokasi kejadian.