Santri Pamerkan Produk Unggulan di Expo Kemandirian Pesantren UIN Ar-Raniry

Santri Aceh Pamerkan Produk Unggulan di Expo Kemandirian Pesantren UIN Ar-Raniry
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Mujiburrahman, saat melihat hasil karya santri Dayah Insan Qurani yang dipamerkan dalam kegiatan Hari Santri Nasional 2025 di Expo Kemandirian Pesantren di UIN Ar-Raniry, Selasa (28/10/2025). Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Banda Aceh— Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar Expo Kemandirian Pesantren di kawasan Bundaran Tugu Iqra’, Selasa (28/10/2025), sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2025.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari hingga 30 Oktober dan menghadirkan berbagai produk hasil kreativitas santri dari pesantren di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Lebih dari sepuluh stan pameran berdiri di area kampus, menampilkan hasil olahan pangan, kerajinan tangan, produk pertanian, serta inovasi teknologi berbasis pesantren. Suasana expo terlihat ramai sejak pagi, dengan pengunjung yang terdiri dari mahasiswa, santri, dan masyarakat umum yang datang untuk melihat langsung potensi ekonomi pesantren.

Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Mujiburrahman, mengatakan kegiatan tersebut tidak hanya menjadi bagian dari perayaan tahunan, melainkan langkah konkret dalam memperkuat kemandirian ekonomi pesantren.

Ia menilai, expo ini menjadi wadah yang penting bagi santri untuk menampilkan hasil karya sekaligus membangun jejaring usaha antarpesantren di Aceh.

Baca juga: UIN Ar-Raniry Kirim 29 Mahasiswa ke Bener Meriah, Dampingi Gampong Digitalisasi Data

“Kita berharap expo ini tidak berhenti di acara tahunan semata. Ini harus menjadi ajang berbagi inspirasi dan memperkuat jejaring bisnis antarpesantren,” ujar Mujiburrahman di lokasi expo.

Ia menjelaskan, banyak pesantren di Aceh yang telah berhasil mengembangkan unit usaha mandiri, seperti koperasi santri, toko kebutuhan harian, serta produksi makanan olahan lokal.

Menurutnya, kegiatan ekonomi semacam itu tidak hanya menopang keberlangsungan pendidikan di pesantren, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar.

“Unit bisnis di pesantren bukan hanya menopang kegiatan pendidikan, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar,” katanya.

Mujiburrahman juga menyebut UIN Ar-Raniry siap menjadi mitra bagi pesantren mengembangkan pusat bisnis dan inovasi.

“Dengan kemitraan antara kampus dan pesantren, ekosistem ekonomi Islam di Aceh bisa tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan,” ujarnya.

Expo Kemandirian Pesantren 2025 ini terselenggara atas kerja sama UIN Ar-Raniry dengan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Dit PD Pontren) Kementerian Agama RI serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh.

Kepala Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Aceh, Dr. Muntasyir, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wujud pelaksanaan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Undang-undang tersebut, katanya, memberi dasar hukum yang kuat bagi pesantren untuk berperan tidak hanya dalam bidang pendidikan dan dakwah, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.

“Undang-undang itu memberi pengakuan, afirmasi, dan fasilitasi bagi pesantren untuk berperan tidak hanya dalam pendidikan dan dakwah, tapi juga dalam pemberdayaan ekonomi,” kata Muntasyir.

Ia menambahkan, sejak 2019 hingga 2025, ratusan pesantren di Aceh telah menerima bantuan inkubasi bisnis dari pemerintah. Hingga kini, tercatat 142 pesantren salafiyah di provinsi tersebut telah memiliki legalitas formal sebagai lembaga pendidikan yang berhak menerbitkan ijazah setara dengan sekolah umum.

Artikel SebelumnyaUsai Shutdown Panjang, BPMA dan Medco E&P Malaka Lifting Kondensat 60 Ribu Barel dari Blok A Aceh

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here