Komparatif.ID, Banda Aceh– Penjabat Gubernur Aceh, Dr. Safrizal ZA, mengungkapkan penghormatan mendalam kepada para guru atas dedikasi mendidik generasi penerus bangsa.
Hal itu ia sampaikan Konferensi XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Aceh Masa Bakti 2024-2029 yang berlangsung di Banda Aceh pada Jumat (24/1/2025) malam.
Safrizal menegaskan pengabdian para guru tidak akan pernah bisa diukur dengan materi. “Jasa guru dalam membentuk karakter murid tidak bisa tergantikan. Pengabdian yang diberikan guru tak akan bisa diukur materi,” ujarnya.
Safrizal menyampaikan apresiasi kepada guru-guru di Aceh yang memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter siswa. Ia menilai peran guru sangatlah vital, bukan hanya dalam memberikan ilmu pengetahuan tetapi juga dalam menciptakan individu-individu yang memiliki karakter kuat dan berintegritas.
Dengan penuh penghargaan, ia mengatakan jasa para guru adalah pondasi yang tidak tergantikan dalam membangun sumber daya manusia yang unggul.
Dalam kesempatan yang sama, Safrizal juga menggarisbawahi pentingnya komitmen pemerintah untuk terus mendukung kesejahteraan guru. Ia menegaskan perhatian kepada guru tidak hanya sebatas pengakuan lisan, tetapi harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan yang berkelanjutan.
Baca juga: Tak Ada yang Lulus, 49 Formasi Guru CPNS Kemenag Aceh Kosong
Salah satu langkah strategis yang ditekankan adalah mendukung transformasi digital dalam dunia pendidikan.
Menurutnya, digitalisasi bukan hanya sebuah keharusan, melainkan peluang besar untuk menciptakan metode pembelajaran yang lebih kreatif, efektif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Safrizal juga menyoroti arti penting konferensi ini sebagai ajang evaluasi dan refleksi. Ia berharap pertemuan tersebut menjadi momentum untuk menyusun langkah-langkah strategis demi tercapainya pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.
Konferensi ini, menurutnya, adalah wadah yang sangat strategis untuk melahirkan rekomendasi-rekomendasi konkret demi kemajuan sektor pendidikan di Aceh.
Di hadapan para pejabat daerah, kepala dinas pendidikan, dan tokoh pendidikan lainnya, Safrizal mengingatkan kembali tanggung jawab bersama dalam mendukung para guru.
Ia mengakui bahwa banyak tantangan yang dihadapi dunia pendidikan, mulai dari keterbatasan fasilitas hingga masalah kesejahteraan guru. Namun, ia mengajak semua pihak untuk terus bekerja keras, tidak menyerah, dan berkolaborasi demi memastikan pendidikan di Aceh tetap menjadi prioritas utama.
“Kepada para guru, tetaplah menjadi teladan dan inspirasi bagi generasi penerus kita. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala upaya kita dalam membangun sektor pendidikan di Aceh,” pungkasnya.