Rumah Mewah Nyonya N di Juli Tanpa Penghuni

Rumah Mewah Nyonya N, Rumah mewah empat lantai milik Nyonya N alias H di Gampong Paseh, Kecamatan Juli, Bireuen, kini tidak berpenghuni. Foto: Ho for Komparatif.ID.
Rumah mewah empat lantai milik Nyonya N alias H di Gampong Paseh, Kecamatan Juli, Bireuen, kini tidak berpenghuni. Foto: Ho for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Bireuen— Rumah mewah Nyonya N di Gampong Paseh, Kecamatan Juli, Bireuen, kini tidak berpenghuni. Menurut sejumlah sumber Komparatif.id, sejak memilih menikah lagi dengan Bombom, Nyonya N tidak lagi pulang ke rumah mewah tiga tingkat yang dibangun bersama suami pertamanya yang berinisial Ar.

Sejumlah sumber Komparatif.id, Kamis (24/8/2023) mengatakan, penangkapan Nyonya N oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat pada Selasa (8/8/2023) di NS Doorsmeer, Peusangan, Bireuen, menggemparkan publik.

Penangkapan ratu sabu Bireuen tersebut dilakukan setelah pihak BNN meringkus Bombom di sebuah ruko di jalan Sunggal, Medan, Sumatra Utara, pada akhir Juli 2023.

Penangkapan ratu sabu Bireuen Nyonya N dilakukan oleh BNN setelah Bombom “bernyanyi” bahwa sabu-sabu seberat 52 kilogram, serta 129 kilogram ekstasi merupakan milik sang istri. Bombom dalam lingkar bisnis tersebut hanya kurir. Bisnis tersebut sepenuhnya di bawah kendali H bin Abdullah alias N yang oleh teman-teman sosialitanya diberi gelar Incess Juli.

Baca juga: Edarkan 52 Kg Sabu, Nyonya N Dijerat Hukuman Mati

Dari kabar yang Komparatif.id terima, sejak N menikah lagi dengan Bombom, dia sudah sangat jarang pulang ke rumah mewah yang dibangun bersama Ar di Gampong Paseh. Pernikahan itu melukai hati beberapa orang dekat Ar.

Luka itu timbul, meskipun dikabarkan telah mendapatkan vonis mati di Cina, nasib Ar benar-benar kabur. Tidak jelas seperti apa dia di negara Tirai Bambu.

“Kekecewaan itu menyebabkan luka di hati orang-orang dekat Ar. Mengapa N tidak bersabar. Ini bukan soal boleh tidaknya menikah. Tapi perihal perasaan orang dekat,” kata sumber Komparatif.id.

Rumah mewah ratu sabu Bireuen tersebut kini berdiri tegak di tengah deretan rumah sederhana di Paseh. Menjadi simbol tentang kekayaan yang tidak dapat dinikmati secara tenang oleh pemiliknya.

Artikel SebelumnyaBRICS Makin Ancam Dollar, Indonesia Masih Kaji Bergabung
Artikel SelanjutnyaDua Dara Gayo Persembahkan Medali Emas Internasional untuk Indonesia
Redaksi
Komparatif.ID adalah situs berita yang menyajikan konten berkualitas sebagai inspirasi bagi kaum milenial Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here