Relawan DKA Tembus Jalur Bireuen–Takengon Bawa Donasi FKIP Universitas Borneo

Relawan DKA Tembus Jalur Bireuen–Takengon Bawa Donasi FKIP Universitas Borneo
Tim relawan Dewan Kesenian Aceh (DKA) memuat paket sembako ke atas kendaraan bak terbuka sebelum diberangkatkan melalui jalur darat dari Bireuen menuju Bener Meriah untuk disalurkan kepada para seniman terdampak banjir bandang dan tanah longsor. Foto: HO for Komparatif.ID.

Komparatif.ID, Bireuen— Tim relawan Dewan Kesenian Aceh (DKA) berhasil menembus jalur darat dari Bireuen menuju Takengon untuk menyalurkan bantuan bagi para seniman di wilayah dataran tinggi Gayo yang terdampak bencana tanah longsor dan banjir bandang.

Bantuan tersebut berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Borneo Tarakan (UBT), Kalimantan Timur, dan disalurkan melalui Dewan Kesenian Aceh kepada Dewan Kesenian Bener Meriah.

Bantuan berupa paket sembako itu diperuntukkan bagi seniman yang menjadi korban bencana di ruas jalan Takengon–Blangkejeren, tepatnya di lintas Simpang Serule menuju Bintang, Kecamatan Bintang, Kabupaten Aceh Tengah.

Penyaluran bantuan dilakukan melalui jalur darat oleh relawan DKA Aceh dari Kota Juang Bireuen menuju Kabupaten Bener Meriah.

Perjalanan bantuan sempat mengalami kendala akibat kondisi infrastruktur yang rusak setelah diterjang banjir bandang.

Ketua Dewan Kesenian Bener Meriah, Munawir Arloti, menjelaskan awalnya bantuan direncanakan dikirim melalui jalur Lhokseumawe–Bener Meriah. Namun, karena jalur tersebut masih dalam tahap perbaikan pascabencana, pengiriman terpaksa dialihkan melalui rute Bireuen–Takengon.

Menurut Munawir, di kawasan Tenge Besi, jembatan darurat pengganti jembatan lama masih dalam proses perbaikan dan diberlakukan sistem buka tutup. Kondisi tersebut menyebabkan kendaraan bantuan harus mengantre cukup lama sehingga bantuan baru bisa tiba di Bener Meriah pada Kamis, (25/12/2025).

Selama menunggu akses jalan memungkinkan untuk dilalui, bantuan sempat dititipkan di salah satu pondok pesantren setempat sebelum akhirnya dijemput oleh pengurus Dewan Kesenian Bener Meriah.

Meski mengalami kemacetan berjam-jam di tengah perjalanan, bantuan akhirnya tiba di Bener Meriah sekitar pukul 15.00 WIB. Selanjutnya, paket sembako tersebut diserahkan kepada sejumlah seniman dan anggota rombongan yang terdampak langsung bencana tanah longsor dan banjir bandang.

Baca juga: Tari Ratoh Jaroe Tampil di Harvard Art Festival 2025

Para seniman tersebut sebelumnya sempat terjebak longsor selama empat hari saat dalam perjalanan pulang usai tampil dalam pertunjukan seni Didong dari Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah, pada 26 November 2025 lalu.

Sebelum penyaluran dilakukan, Dewan Kesenian Bener Meriah telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah terkait pendataan penerima bantuan.

Data seniman penerima bantuan tersebut selanjutnya akan dilaporkan kembali kepada pemerintah daerah.

Munawir berharap bantuan dari para donatur terus mengalir karena masih banyak seniman, baik seni tradisi maupun seni lainnya, yang turut merasakan dampak bencana. Ia juga berharap koordinasi antar lembaga dapat terus diperkuat agar pendataan seniman tidak tumpang tindih.

“Kami sudah menyampaikan data seniman, baik tradisi maupun modern, kepada Dewan Kesenian Aceh. Kami juga berharap lembaga atau organisasi lain dapat berkoordinasi dengan DKA agar pendataan seniman tidak tumpang tindih,” ujarnya, Kamis (25/12/2025) malam.

Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Aceh Provinsi Aceh, Dr. Teuku Afifuddin, M.Sn, mengatakan pada masa tanggap darurat, DKA terus bekerja secara berkelanjutan untuk membantu para pelaku seni yang terdampak bencana.

Ia menyebutkan DKA telah dua kali menyurati Kementerian Kebudayaan agar dapat segera mengatur strategi penanganan bencana yang berdampak pada kebudayaan.

Teuku Afifuddin juga menambahkan sebelumnya donasi untuk wilayah Bireuen telah disalurkan melalui Lembaga Suasana atau Suara Teater Nusantara. Untuk Kabupaten Aceh Tamiang, proses penyaluran bantuan masih terus berjalan hingga saat ini, sementara untuk beberapa kabupaten lainnya, DKA masih berupaya agar dapat terus hadir dan memberikan dukungan.

“Sebelumnya untuk Bireuen donasi juga telah disalurkan dari Lembaga Suasana (Suara Teater Nusantara). Untuk Kabupaten Aceh Tamiang masih terus berjalan sampai hari ini. Beberapa Kabupaten lain kita masih terus berusaha untuk terus bisa hadir,” imbuhnya.

Artikel SebelumnyaPolda Banten Kirim 100 Personel Brimob ke Aceh
Artikel SelanjutnyaTinggal 2 Gampong di Bireuen Masih Gelap, PLN Kebut Pemulihan Jaringan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here